Semarak Ramadan

Masuki Bulan Ramadan, Omzet Kaligrafi Benang Rajut Naik Hingga 100 Persen

Penulis: Pradhitya Fauzi
Editor: Agustina Widyastuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah produksi Kaligrafi Benang Rajut di Jalan Bulak Rukem 2 No.17, Surabaya, Rabu (31/5/2017).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seni membuat rajutan kaligrafi milik Mustafa Hadi kian ramai pesanan di bulan Ramadan.

Pada bulan Desember 2016 lalu, dia pernah menjual ukuran paling besar di antara produksi buatannya yang lain mencapai Rp 10 juta.

Untuk bulan Ramadan tahun ini, terdapat peningkatan pesanan dibandingkan hari biasa.

"Alhamdulillah omzet meningkat 100 persen. Biasanya pesanan 15 buah, sekarang bisa 30 buah. Untuk pembuatan setiap produk sekitar tujuh hari tergantung total pekerjanya," ujar Mustafa.

Baca: Berawal Krisis 1998, Kaligrafi dari Benang Rajut Jadi Pembawa Berkah, Hingga Diekspor ke Luar Negeri

Kaligrafi benang rajut ini menggunakan bahan dasar benang sitkor dan bordir untuk pembuatannya.

Pria berusia 41 tahun tersebut juga menjelaskan untuk detil harga dan ukuran.

"Untuk harga bermacam-macam. Paling murah misalnya untuk ukuran 30x30cm itu Rp 600 ribu, paling mahal bisa sampai Rp 3.500.000 dan kalau ukurannya antara lain 50x60cm, 92x122cm, dan 110x145cm. Setiap pembeli itu belum termasuk pigura ya, hanya rajutannya saja," jelas Mustafa.

Bahkan hebatnya lagi, dari ruang kerja berukuran sekitar 3x4 meter itu mampu mengekspor produknya hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

"Untuk pembeli dari mana saja. Saya ekspor hampir ke semua wilayah Indonesia, sedangkan untuk ke luar negeri hanya ke Malaysia dan Australia saja," tutup Mustafa.

Rumah produksi kaligrafi rajut milik Mustafa ini berlokasi di Jalan Bulak Rukem 2 Nomor 17, Surabaya.

Berita Terkini