TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Reni Astuti meminta agar Dinas Pendidikan mengontrol sebanyak 285 sekolah SMP swasta dalam pendaftaran peserta didik baru. Khususnya untuk jalur mitra warga.
Politisi PKS ini meminta agar Dispendik memastikan semua SMP swasta memenuhi kuota lima persen kursinya untuk siswa miskin.
Ini lantaran masih ada sebanyak 1.500 siswa dari keluarga miskin yang belum mendapatkan sekolah.
"Harus dikontrol benar. Kalau bisa dibantu cek untuk mengisikan sebanyak 1.500 anak yang belum dapat sekolah itu ke 285 sekolah swasta yang ada," ucapnya pada Surya Rabu (5/7/2017).
Baca: Tak Dilirik Siswa, Pendaftaran Siswa Baru di SMA Negeri Pinggiran Seperti Kuburan
Ia minta Dispendik untuk membersikan apresiasi lebih pada sekolah swasta. Seandainya sekolah swasta tersebut menerima murid lebih dari yang disyaratkan yaitu lima persen.
Hal tersebut agar juga memberikan pemacu sekolah agar mau memasukkan siswa miskin ke lembaganya.
"Pemkot melalui Dispendik bisa memberikan apresiasi, dalam bentuk bantuan operasional daerah (Bopda) yang lebih, sesuai dengan jumlah siswa miskin yang diterima," jelasnya.
Baca: Aneh, Tiga SMPN di Tulungagung ini Tidak Ada Siswa yang Daftar
Agar tidak memberatkan sekolah. Ini lantaran semua siswa miskin yang diterima dari jalur mitra warga digratiskan biaya pendidikannya dan dibebaskan dari semua iuran sekolah.
"Saya juga meminta agar database Dispendik untuk siswa miskin dipakai untuk sinkronisasi siswa yang belum dapat sekolah," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan yang ditemui di Taman Surya mengatakan saat ini Dispendik sudah membuka posko untuk informasi penerimaan siswa baru.
Termasuk untuk jalur mitra warga di sekolah swasta.
Baca: Puluhan Kali Setubuhi Pacarnya yang Masih Bocah, Pemuda ini Juga Gelar Pesta Seks Tiga Hari
"Sudah ada kalau posko informasi. Orang tua yang butuh penjelasan bisa datang ke Dispendik untuk kami arahkan," ucapnya.
Begitu juga terkait database siswa miskin di Surabaya sudah ada dan akan dipergunakan untuk membantu penempatan siswa miskin.
"Data siswa miskin yang sudah ada di kami akan kita cocokkan. Siswa yang belum dapat sekolah akan kita bantu ke sekolah swasta yang paling dekat dengan rumah tinggalnya," kata Ikhsan.
Sebab jika hanya asal masuk di sekolah swasta yang jauh dari tempat tinggal, maka menurutnya akan menambah masalah untuk siswa.
"Kalau jauh nanti malah butuh tambahan uang transport. Maka kami akan carikan yang paling dekat dengan tempat tinggal," tegasnya. (Surya/Fatimatuz Zahroh)