Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Musim tahun ajaran baru bagi para calon peserta didik baru tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) telah dimulai.
Namun tak terasa, pada Jumat (7/7/2017) dan Sabtu (8/7/2017) merupakan hari terakhir Penerimaan Peserra Didik Baru (PPDB) melalui jalur umum.
Sabtu siang (8/7/2017) TribunJatim.com mendatangi dua SMA Negeri di Surabaya Selatan.
Yang pertama adalah SMAN 15 yang berlokasi di Jalan Dukuh Menanggal Selatan Nomor 103, Surabaya, Jawa Timur.
Di sana terlihat beberapa aktifitas dari beberapa staf sekolahan itu, orang tua calon siswa PPDB, hingga siswa yang ikut PPDB itu sendiri.
Seorang wanita bernama Ultra Handayani (45) dan seorang putranya yang masuk dalam daftar nama yang diterima di SMAN 15 Surabaya.
Pasalnya putranya bernama Kresna Adi Prayogo yang merupakan lulusann SMPN 22 Surabaya itu mengatakan jerih payah Kresna yang selalu belajar materi-materi ujian membuahkan hasil.
"Dulu sudah masuk SMP unggulan, Alhamdulillah sekarang masuk lagi ke SMA unggulan," terang Ultra.
Dia menambahkan bila hal tersebut menjadi kado istimewa untuknya.
Ketika ditanya TribunJatim.com terkait pendaftaran online pun dirinya dan putranya kompak mengatakan jika pendaftaran online tidak ada kendala.
"Ya syukur tidak ada kendala, karena yang daftar dan isi semua tetek bengeknya kan anak saya, saya pakai internet hanya untuk whatsapp saja, jadi saya hanya membantu mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan saja, sisanya ya si Kresna yang melanjutkan," lanjutnya.
Hampir sama halnya dengan Ultra, seorang ayah dari calon PPDB bernama Rihwanto dan putrinya bernama Adellia Dwi Alikha mengaku tidak mengalami kesulitan.
"Ini kan tidak ditarik biaya, cuma daftar, tes, dan menunggu hasilnya, nah ini saya lihat anak saya masuk SMAN 15 Surabaya, ternyata dia diurutan ke 21 dari 360 anak," tegas Rihwanto.
Dia menuturkan, kedatangannya disana hanya mengantarkan kelengkapan untuk mendaftar ulang putrinya.
"Ini cuma mau kasih data anak saya, cuma beberapa lembar, isinya ya fotokopi dan bukti penerimaan asli, fotokopi dan kartu keluarga asli, sama satunya lagi fotokopi skhun dan yang asli juga, nanti kalau kurang ya saya lengkapi lagi, kan rumah saya dekat," tukasnya.
Kendati demikian, tak terlihat antrean panjang baik dari PPDB maupun walimurid di sekolahan itu.
Papan kayu berisikan sejumlah informasi PPDB yang diterima, peesyaratan, hingga ruang untuk mos pun terpampang di halaman depan SMA itu.