TRIBUNJATIM.COM - Untuk para wanita atau gadis yang akan berjalan-jalan, atau bepergian sebaiknya lebih berhati-hati lagi.
Khususnya, mereka yang bepergian di kota besar.
Itu terkait dengan banyaknya bahaya, maupun tindak kejahatan yang akan muncul.
Sebaiknya, saat akan bepergian, mereka ditemani oleh seseorang yang bisa dipercaya.
Baca: Publik Tak Banyak Tahu, Akun Ini Beberkan Kondisi Mencengangkan Istri Zoya Usai Suaminya Dibakar
Baca: VIDEO: Kudanya Terkapar di Jalan, Bukannya Menolong, Perbuatan Pria Ini Malah Bikin Muntab Netter
Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika hal itu tidak dilakukan, maka bisa saja bahaya, kejahatan, maupun hal-hal yang tidak diinginkan tiba-tiba terjadi.
Petugas Satpol PP Kota Kediri sempat dikejutkan kedatangan Septi Eka Mustika.
Warga Jl M Yamin, Kutoanyar, Kabupaten Tulungagung meminta diantar pulang ke rumahnya, Jumat (1/9/2017).
Baca: Istri Pensiunan Polisi Ditemukan Tewas Dibunuh, Ada Bercak Cairan Ini Pada Celana Dalamnya
Baca: Astaga, Rela Tunggu Suaminya Pulang Hingga Malam, Wanita Ini Malah Terima Kenyataan yang Memilukan
Kepada petugas Septi mengaku kecapekan setelah seharian jalan-jalan di Kota Kediri.
Septi datang ke Kota Kediri naik bus Harapan Jaya.
Selama di Kota Kediri, Septi jalan- jalan dan mencari makan.
Kemudian naik bus lagi turun lampu merah Muning.
Baca: VIDEO: Fenomena Aneh, Hujan Hanya Guyur Satu Rumah, Rumah Lainnya Kering, Warga Sampai Heboh
Baca: Lama Tak Ketemu, Pria Ini Chat Aneh ke Gadis yang Disukainya Saat SMA, Ujungnya Bikin Netter Heboh
Karena belum mengenal kondisi jalan, kemudian naik bus lagi turun lampu merah Jl Kawi.
Dari tempatnya turun, kemudian berjalan hingga sampai di Taman Sekartaji.
Septi sempat makan-makan di warung sekitar taman.
Hanya saja karena kebingungan, kemudian Septi datang ke Satpol PP Kota Kediri untuk meminta diantar pulang.
"Yang bersangkutan datang ke kantor meminta untuk diantar naik bus ke Terminal Kediri," ungkap Nur Khamid, Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri.
Petugas sempat kesulitan mengorek keterangannya karena mengalami tuna wicara.
Dari pengakuannya Septi merupakan siswa SLB di Tulungagung.