Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Kabar duka datang dari Sukamdani Sahid Gitosardjono.
Pemilik jejaring hotel Sahid ini dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (21/12/2107) pukul 09.15. WIB.
Dilansir dari warta kota, Sukandani Sahid tutup usia di umur 89 tahun.
Jenazah akan disemayamakan di Rumah Duka, Jl. Imam Bonjol no 50 Jakarta Pusat dan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Modern Sahid, Jalan Dasuki Bakri Km 6, Kecamatan Pamijahan, Bogor
(Tiru Madura United, Persela Lamongan Ikut-ikutan Datangkan Pemain Timnas Afganistan)
Sukamdani Sahid Gitosardjono merupakan sosok yang dikenal lantaran kekayaannya.
Ia dikenal sebagai seorang pengusaha sukses yang kini usahanya diteruskan kepada putranya, Hariyadi Sukamdani.
Lantas siapa Sukamdani Sahid Gitosardjono? berikut faktanya.
1. Pemiliki Hotel Sahid
Nama Sukamdani Sahid Gitosardjono dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses di Indonsesia.
Ia merupakan pemilik Hotel Sahid dan Hotel Sahid Jaya International.
Dilansir dari Wikipedia, kini Sukamdani mempunyai 14 hotel mencakup 2750 kamar dan sudah menerima 15 tanda jasa dan bintang kehormatan atas karyanya.
2. Cita-cita
Menjadi pengusaha merupakan cita-cita Sukamdani Sahid sejak zaman perang.
Dilansir dari Kompas.com, tak adanya bahan logistik saat perang pada tahun 1945 membuat jiwa pengusahanya tumbuh.
Saat itu, ia berfikir berpikir bagaimana memberi makan tentara Indonesia yang kekurangan pasokan makanan.
Lalu ia berpikir mengumpulkan kain batik rakyat untuk ditukar dengan beras dan beras itu untuk makan tentara.
3. Pernah jadi pegawai pemerintah
Sebelum sukses menjajaki dunia bisnis, Sukamdani Sahid pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan.
Dilansir dari Wikipedia, ia pernah bekerja sebagai pamong praja dan berdinas di Kantor Kecamatan Grogol, Sukoharjo, tak jauh dari Solo.
Namun, karena gaji yang tak cukup, dia memutuskan untuk bekerja ke Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Kembali tak puas, selanjutnya ia pindah ke NV Harapan Masa milik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Di perusahaan itu dia bekerja keras sambil belajar mengenal dunia percetakan.
Ketekunannya membuat Sukamdani muda dipercaya sebagai Kepala Bagian Administrasi.
(Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018, Polda Jatim dan TNI Siapkan Ribuan Personel Gabungan)
4. Mendirikan perusahaan percetakan
Pada tahun 1952, Sukamdani mendirikan perusahaan percetakan berskala kecil di rumah kecil sewaan dan hanya ada dua buah mesin handpress.
Kemudia dia berhasil mengembangkan usahanya dan mendirikan sekaligus menjadi Direktur Utama CV Masyarakat Baru yang juga bergerak dalam bidang percetakan dan penerbitan tahun 1958.
Pada tahun 1962, bisnisnya sudah berkembang dengan memiliki tiga percetakan di Jakarta, serta satu lagi di Solo.
Karena sudah berjalan baik, Sukamdani akhirnya bisa membeli tanah dan rumah tempat ia menyewa rumah.
Kini di atas tanah tersebut berdiri Hotel Sahid di jalan Sudirman yang merupakan jalan utama di ibu kota.
Berkat keuletan dan dukungan istri usahanya pun berkembang dan semakin besar hingga saat ini.
5. Inspirasi bisnis hotel
Sukamdani Sahid terinspirasi mendirikan bisnis hotel setelah terdampar di Medan.
Dilansir dari Kompas.com, tahun 1960, Sukamdani terdampar di Medan lantaran penerbangan yang sedikit dan selalu penuh.
Kemudian, ia memutuskan menginap di hotel dan cuku lama.
Dari situlah, Sukamdani berfikir jika bisnis hotel pasti dibutuhkan oleh negara yang abru merdeka.