Warga Terdampak Penggusuran Rumah di Pulosari Minta Pemkot Mediasi Dialog dengan PT Patra Jasa

Penulis: Nurul Aini
Editor: Anugrah Fitra Nurani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memandangi tanah lapang Desa Pulosari yang sebelumnya menjadi tempat tinggalnya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Balai Kota Surabaya mendapat 'kunjungan' dari puluhan warga terdampak penggusuran di Desa Pulosari, Gunung Sari Dukuh Pakis pada Jumat (9/2/2018).

Mereka pun diterima di Ruang rapat Balai Kota Surabaya.

Pada pertemuan tersebut, warga meminta pemerintah hadir menengahi sengketa antara warga dan pihak PT Patra Jasa.

Pihak PT Patra Jasa yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina di bidang properti mangakui lahan yang ditempati warga adalah miliknya.

(Puluhan Warga Terdampak Penggusuran Rumah di Pulosari Geruduk Balai Kota Surabaya)

Melalui pengadilan negeri, PT patra jasa mengeksekusi rumah-rumah warga pada selasa (6/2/2018)

Namun warga sempat menghalangi eksekusi yang berakhir ricuh dan beberapa warga pingsan.

Hingga saat ini warga memilih tinggal di ruang terbuka dengan mendirikan tenda sebagai wujud protes mereka.

"Kami kecewa karena ganti rugi yang PT Patra Jasa berikan tidak layak, tidak sesuai yang dijanjikan," kata Kabin Mulyono warga Pulosari.

(Irfan Jaya Tak Sabar Jumpa Tim-tim Besar di Piala Gubernur Kaltim 2018)

Senada Nurul Huda, warga Pulosari sekaligus kuasa hukum warga mengatakan mereka menyampaikan beberapa poin kepada pemerintah kota.

Pertama kepada Penkot warga meminta tempat tinggal sementara sebab saat ini mereka mengaku tinggal di tenda-tenda sederhana.

Kedua warga meminta Pemkot memfasilitasi bertemu dengan PT Patra Jasa.

Aspirasi ketiga menggugat janji-janji PT patra Jasa pada warga sebelum melakukan eksekusi.

"Kami menyampaikan aspirasi. Ini memang persoalan dengan pihak PT makanya kami minta dimediasi," kata Huda.

Tentang janji PT Patra Jasa sebelumnya dirasa warga sangat baik dan menjanjikan.

Namun kenyataanya tidak sama dengan yang didapat warga saat ini yang sebatas uang santunan.

(Sepekan, Kejahatan Ini yang Terjadi di Lakarsantri Surabaya, dari Bobol Rumah hingga Curi Uang Umroh)

Berita Terkini