Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gerakan Pungut Sampah (GPS) telah dibentuk oleh Komunitas Motor Koentoel Surabaya sejak awal tahun 2016.
Alasan dibentuknya Gerakan Pungut Sampah adalah untuk mendukung program pemerintah di mana Indonesia bebas sampah pada tahun 2020.
Demi Bisa Kelabuhi Polisi, Pacar Dhawiya Zaida Modifikasi Celana Jins untuk Simpan Sabu-sabu
Ian, perwakilan dari anggota komunitas motor tersebut, mengaku ia merupakan seorang penikmat sampah.
"Saya ini penikmat sampah. Saya suka kegiatan yang berhubungan dengan sampah. Jadi, ini saya ajak teman-teman dari komunitas untuk mendukung kegiatan positif ini dengan membentuk Gerakan Pungut Sampah," ungkap Ian saat dimintai keterangan oleh TribunJatim.com di booth Gerakan Pungut Sampah, Minggu (18/2/2018).
Kegiatan Gerakan Pungut Sampah ini dilakukan setiap hari Minggu pagi di Taman Bungkul Surabaya.
"GPS rutin dilakukan setiap hari Minggu saat Car Free Day. Untuk anggotanya yang terlibat biasanya mencapai sekitar 20 orang," ujar Ian.
VIDEO: Meriah, Paslon Khofifah-Emil Diarak Naik Mobil Barongan Menuju Deklarasi Kampanye Damai
Selain itu, Ian mengatakan Gerakan Pungut Sampah sudah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Mulai dari MPM Distribusi Motor hingga Dinas Lingkungan Hidup Surabaya.
Lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah, Ian mengatakan sampah yang dipungut dipilah-pilah.
"Sampah-sampahnya dipilih. Mana yang kering dan basah. Kemudian, lebih banyak sampah plastik sih. Nah, nanti mana yang bisa buat nilai tambah atau dijual. Hasil penjualan itu nanti belikan trash bag. Begitu seterusnya," tutur Ian.
Kedua Pasangan Calon Pilgub Jatim 2018 akan Jalani Deklarasi Kampanye Damai