TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham, memberikan bantuan kepada sekitar 500 warga Pamekasan, penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diserahkan di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan, Minggu (4/3/2018).
Dalam pemberian bantuan yang dihadiri Plt Sekab Pamekasan, Mohammad Alwi, Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin dan sejumlah anggota DPRD Pamekasan itu, Idrus Marham sempat terkejut, saat mendengar pejelasan dari seorang perempuan penerima bantuan program PKH di Pamekasan, yang memanfaatkan uang bantuan itu untuk membeli sebuah ponsel.
Menurut warga penerima PKH ini membeli ponsel dari uang PKH, bukan untuk pamer atau gagah-gagahan.
Tapi semata-mata karena untuk mendukung pelajaran anaknya di sekolah yang membutuhkan program di Ponsel.
“Kenapa ibu memanfaatkan uang bantuan ini untuk membeli HP, mengapa tidak dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat” kata Idrus Marham.
Kemudian si wanita itu menjawab, “Pelajaran di sekolah anak saya saat ini membutuhkan HP, karena aplikasi program itu terdapat di dalam HP. Jadi HP yang saya berikan kepada anak, bukan untuk bersenang-senang,” kata wanita itu, tanpa malu-malu.
Mendengan penjelasn itu, Idrus Marham memanggil Plt Sekdakab Mohammad Alwi dan menanyakan kebenarannya. Namun Alwi hanya terdiam tidak menjawab.
“Baiklah kalau begitu, jika bantuan ini dimanfatkan sesuai peruntukannya. Sebab jika bantuan ini tidak digunakan sesuatu peruntukannya, bantuan ini tidak akan dilanjutkan,” kata Idrus Marham.
Selanjutnya Idrus Marham menemui seorang nenek dan menanyakan apakah uangnya sudah diterima. Si nenek itu mengangguk, sambil menunjukkan buku tabungannya kepad Idru Marham.
Hanya saja Idrus Marham, ketika memeriksa buku tabungannya, uangnya sudah habis.
“Lho, kenapa di dalam buku tabungannya tidak saldo uangnya. Apakah uangnya belum diterima ya nek,” kata Idrus smbil mendekatkan mulutnya ke telinga nenek, yang duduk di kursi depan undangan.
Dengan polosnya nenek itu menjawab, jika uangnya sudah diambil langsung untuk kebutuhan hidupnya.
“Tolong kepada ibu-ibu penerima bantuan ini, uangnya benar-benar digunakan untuk kebutuhan yang bermanfaat, bukan yang lain. Ingat, jika suami ibu minta uang dari bantuan ini untuk beli rokok, jangan diberi,” kata Idrus Marham. (Surya/Muchsin Rasjid)