Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Kebakaran terjadi di SPBU SIER Berbek, Waru, Sidoarjo, Kamis (8/3/2018) pagi.
Kebakaran berawal dari sebuah truk bermuatan tabung elpiji yang mengisi BBM.
"Dari hasil identifikasi sementara, kebakaran berawal saat truk bermuatan tangki elpiji mengisi BBM. Kemudian ada percikan api, menyambar ke dispenser SPBU," ungkap Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Himawan Bayu Aji, di lokasi kejadian.
Api cepat membesar karena menyambar bahan bakar.
Truk dan sejumlah tabung elpiji muatannya pun terbakar hebat.
Seorang Saksi Kaget Mendengar 5 Ledakan Besar Diduga Tabung Gas di SPBU Brebek, Atap Sampai Melayang
Akibat kebakaran itu, kernet truk muatan elpiji tewas di lokasi kejadian.
Juga ada empat korban lain mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit, dua di antaranya adalah petugas SPBU.
Sejumlah polisi juga terus bekerja di lokasi kejadian untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran.
8 Fakta Tewasnya Nenek di Trenggalek yang Dicekoki Air Gara-gara Roh Jahat, No 7 Ungkap Hal Aneh
Peristiwa serupa tak hanya sekali terjadi.
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran di SPBU.
Namun, bukan berarti hal tersebut tak dapat dicegah.
Setiap SPBU sudah memberikan informasi tentang apa saja yang tak boleh dilakukan saat mengisi BBM di SPBU karena dapat menyebabkan ledakan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Daihatsu.co.id, dan sumber lain, berikut beberapa di antaranya:
Masa Lalu Via Vallen Saat ke Jakarta di Hotel Dikuak Pria Ini dan Disebut Kacang Lupa Kulitnya
1. Merokok
Jangan pernah merokok ataupun menyalakan korek di sekitar SPBU.
Sedikit saja ada percikan api bukan tidak mungkin menyebabkan kebakaran.
Kebakaran akan semakin berisiko terjadi karena di sekitar area SPBU sudah terkepung oleh uap bensin, belum lagi ceceran bensin yang berada di sekitar lantai SPBU dikarenakan pengisian yang terlalu penuh.
Bahkan knalpot saja bisa menjadi sumber kebakaran karena juga mengeluarkan uap panas.
Kecantikan Alami Putri Marino Mempesona Siapapun, Sosok Ibundanya Tak Kalah Curi Perhatian Netizen
2. Tidak matikan mesin
Sudah jadi peraturan umum bahwa para pengguna kendaran harus mematikan mesin sebelum melakukan pengisian bahan bakar.
Ketika mesin sedang hidup di dalam kendaraan terdapat banyak sekali aliran listrik.
Mulai dari aliran listrik dari aki ke coil, lalu aliran listrik yang melewati kabel busi, sehingga hal ini sangat berbahaya apabila kondisi mesin menyala saat melakukan pengisian bahan bakar.
Selain itu mengisi BBM dalam keadaan mesin menyala juga berpotensi memicu kebakaran karena bensin sangat mudah menguap.
Jonas Rivanno Diterpa Isu Tak Sedap, Tiga Video Ini Ungkap Kabar Pernikahannya dengan Asmirandah
3. Memotret dan menggunakan ponsel
Salah satu petugas lapangan SPBU Pertamina di Bekasi, Budi menyatakan bahwa larangan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Misalnya timbulnya percikan api atau paling parah terjadinya kebakaran," jawabnya.
Lantas, bagaimana bisa memotret dapat menimbulkan kebakaran di SPBU?
11 Gaun Terburuk Red Carpet Oscar 2018, dari yang Mirip Kemoceng Sampai Rumbai-rumbai Mengganggu
"Memotret itu menggunakan flash, dari flash itu bisa berpengaruh terhadap uap bahan bakar ketika pengisian bahan bakar dilakukan."
"Selain itu bisa juga pengaruh dari baterainya atau elemen lain yang dapat menimbulkan percikan api, kalau bereaksi dengan uap bahan bakar bisa bahaya."
Tak hanya memotret, melakukan panggilan dengan ponsel saat mengisi BBM sangat berbahaya juga.
Kalau tidak percaya, silahkan cari video peristiwa kebakaran di SPBU akibat penggunaan ponsel, di YouTube!
Selalu Berpakaian Terbuka, Artis Ini Sering Masuk Daftar Gaun Terburuk Ajang Penghargaan, No 2 Parah
4. Terlalu penuh mengisi BBM
Ternyata mengisi bahan bakar telalu penuh juga berbahaya.
Selain karena tetesannya yang dapat memicu kebakaran, mengisi full tank juga berpotensi merusak mobil.
11 Gaun Terburuk Red Carpet Oscar 2018 Hingga Kumpulan 10 Potret Aura Kasih Saat Pakai Kerudung
5. Mengisi baterai ponsel di mobil
Mengisi daya baterai di mobil sangat berbahaya sebab penggunaan power output-nya berasal dari pemantik api.
Sementara tegangan listrik dari mobil seringnya kurang stabil, sebab putaran mesin mobil naik turun.
Selain itu listrik juga lebih banyak dialokasikan untuk penerangan mobil, AC, serta audio.
Kondisi tersebut sering memicu timbulnya ledakan ponsel yang pada akhirnya merambat ke bagian lain mobil yang rawan percikan api atau sumber panas lain.
Rico Verald Disebut Telantarkan Istri Sah dan Anaknya di Kerinci 12 Tahun Silam, Begini Masa Lalunya
6. Menggoyang kendaraan
Sales Executive Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi, Selasa (12/12 /2017), mengatakan, ada hal yang selama ini dilakukan oleh konsumen yang sesungguhnya tak perlu.
"Contohnya, saat isi BBM konsumen merasa perlu menggoyang-goyangkan mobil bahkan motor," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com.
Penata Rias Ternama Dhirman Putra Merasa Ditipu Klien, Alasan di Baliknya Bikin Netizen Ikut Geram
Wahyudi mengatakan, menggoyang kendaraan itu berpotensi untuk menimbulkan kebakaran karena ujung nosel besi ketemu dengan ujung tangki.
Ada yang namanya listrik statis.
Dua titik yang berbeda muatan, ketika ada beda muatan, ada loncatan listrik yang tidak bisa dilihat.
Saat loncat ada percikan api dan itu berpotensi menimbulkan kebakaran meski kecil potensinya.
Mengaku Suka Kalap Saat Beli Baju, Nia Ramadhani Buka-bukaan Soal Uang Jatah dari Suaminya
7. Mengisi BBM dengan jerigen plastik
Kebiasaan mengisi BBM di SPBU dengan jerigen plastik juga akan menimbulkan beda muatan karena nosel itu besi dan jerigen plastik.
Maka beda muatan makin besar saat diisi ke jerigen plastik, memungkinkan terjadinya loncatan api.
Karena itu disarankan kepada konsumen memakai jerigen besi atau pakai drum.
Rumah Nikita Willy Ditaksir Senilai Rp 10 Miliar, Ada Ruang Hiburan, Begini Kemewahan di Dalamnya!