TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Para korban puting beliung di Kabupaten Sidoarjo bakal mendapat bantuan. Besar kecilnya bantuan itu tergantung kondisi kerusakan rumah dan bangunan yang menjadi korban.
Menurut Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito, hampir semua korban angin kencang yang terjadi Minggu (18/3/2018) hanya rusak ringan.
"Rusak ringan itu dibagi tiga, ringan, ringan sedang, dan ringan berat. Bantuan yang bisa disalurkan tergantung kondisi kerusakan, tapi maksimalnya Rp 5 juta," katanya, Senin (19/3/2018).
Menurutnya, BPBD sudah melakukan pendataan, tapi pencairan atau pengucuran bantuan masih menunggu pendataan pasti dari pihak kecamatan. "Data pasti dari kecamatan yang dipakai dasar pengucuran bantuan," tandasnya.
Puting Beliung Porak-porandakan Puluhan Rumah Warga di Sidoarjo
Data sementara yang dimiliki BPBD, angin kencang di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan, terjadi di lima titik. Rinciannya, di RT 14 RW 4 ada dua rumah, RT 15 RW 5 ada 12 rumah plus satu mushola, RT 17 RW 5 ada delapan rumah, RT 18 RW 5 ada lima rumah, dan di RT 19 RW 5 ada satu rumah.
"Semua mengalami kerusakan di bagian atap. Dan kerusakannya tergolong kerusakan ringan," urai Dwijo.
Sementara di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, angin kencang mengamuk di lima titik perkampungan penduduk. Di RT 14 RW 5 ada 12 rumah rusak, RT 52 RW 16 tiga rumah, RT 51 RW 16 tiga rumah, RT 14 RW 6 ada empat rumah, dan di RT 13 RW 5 ada tiga rumah menjadi korban.
Di Desa Pabean, dilaporkan ada satu warga menjadi korban. Yakni Nunik, warga Pabean Asri yang sempat dibawa ke puskesmas setempat. Tapi lukanya ringan dan sudah dibawa pulang ke rumahnya.
Banjir Akibat Tingginya Curah Hujan Meluas di Lamongan, Tujuh Kecamatan ini Jadi Korban
Sedangkan di Desa Sedati Gedhe, ada 27 rumah dan satu gudang di RT 23 RW 24 yang menjadi korban, dan di RT 1 RW 16 ada satu rumah. "Sama seperti daerah lain, kerusakan juga terjadi di bagian atap rumah," sambung dia.
Dari data yang ada di BPBD Sidoarjo, selama ini yang kerap diterjang angin kencang adalah daerah wilayah selatan.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Ngingas, Kecamatan Waru, dan terjadi juga di Tambaksawah yang juga masuk wilayah Waru.
"Sepertinya peristiwa seperti ini terjadi di daerah yang banyak area terbukanya. Makanya, kami selaku mengimbau warga untuk selalu waspada. Utamanya saat musim penghujan seperti ini," terang Dwijo.
Mau Balik Kerja ke Surabaya, Tubuh Pasutri Diseruduk Fortuner, Diseret dan Dihantamkan ke Pohon
BPBD Sidoarjo sendiri sudah memperpanjang status siaga bencana. Jika sebelumnya cuma sampai akhir Februari, sudah diperpanjang sampai akhir Maret seiring informasi dari BMKG bahwa puncak penghujan bakal terjadi sampai akhir Maret. (Surya/M Taufik)