TRIBUNJATIM.COM - Kecaman publik dunia maya terhadap acara "Para Petualang Cantik" akhirnya mendapat respon.
Seperti diketahui, pada Minggu (22/4/2018) pagi, akun Twitter resmi Trans7 mengunggah video pendek edisi 'Para Petualang Cilik' pada hari yang sama.
Video itu menampilkan suasana pantai di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Tapi sejak diunggah, banyak netizen melihat kejanggalan dalam video tersebut, yakni saat pembawa acara memasak hewan laut.
(Makanan yang Buat Penampilanmu Lebih Sempurna, Ampuh Hilangkan Karang hingga Putihkan Gigi Lho!)
Banyak netizen menduga ikan yang dimasak itu berjenis kerang Kima, yakni spesies yang masuk daftar binatang yang dilindungi dan langka.
Banyak netizen mengaku prihatin dengan tayangan tersebut.
Netizen kembali mengingatkan kepada produser program tersebut bahwa Kima merupakan hewan air yang dilindungi.
Pihak TV yang menayangkan acara tersbeut rupanya sudah memberikan respon terkait hal tersebut.
Melalui akun Instagram @parapetualangcantikt7, menyampaikan permintaan maaf dan memberikan penjelasan.
"Terimakasih sudah menonton Para Petualang Cantik hari ini.
Mohon maaf sebelumnya untuk kontroversi pembuatan makanan dari Kima.
Jika teman-teman menonton dan memperhatikan, ada penjelasan dari narsum tentang bagaimana masyarakat Derawan tetap memelihara Kima.
Terimakasih untuk masukan, saran, dan kritik untuk kami.
Kami akan riset dan survey lebih mendalam mengenai item-item yang kami jalani,"tulisnya, Minggu (22/4/2018).
(9 Trik dari Mantan Agen FBI Untuk Membangun Hubungan Baik dari Bahasa Tubuh, Patut Dicoba, Nih!)
Di postingan selanjutnya, akhirnya pihak acara tersebut meminta maaf dengan membawa host dan tim dalam program TV tersebut.
Pihak acara mengaku salah mencari informasi dan mengaku lalai.
"Terkait tayangan Para Petualang Cantik episode Derawan yang tayang hari Minggu, 22 April 2018, sekali lagi kami dari Tim Para Petualang Cantik TRANS7, seluruh crew yang bertugas,
serta host meminta maaf sebesar-besarnya atas kelalaian dan kesalahan kami dalam mencari informasi.
Kejadian ini akan kami jadikan pembelajaran kedepannya agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini.
Perwakilan Tim PPC dan TRANS7 akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,"
Netizen langsung ramai mengomentari postingan tersebut.
crenaldo07 : Hendaknya melakukan research yang benar sebelum membuat atau menayangkan sebuah program agar dapat memberikan pendidikan bagi masyarakat terkait pelestarian alam dengan benar.
fachry.hidayatt : Jangan cuma berhenti di sosial media, buat 1 segmen/episode dimana isinya permintaan maaf dari pihak yg berwenang dari acara tsb dan buat ajakan tentang konservasi kerang kima (tridacna) ini agar masyarakat luas paham dan mengerti tentang hewan yg dilindungi sesuai PP no.7 tahun 1999. Terima kasih.
ali_anggha : Mantap. Lanjutkan. Tetap Lestari.
aawwiiss : Mantap min @parapetualangcantikt7 sdh berjiwa besar minta maaf dan mengaktifkan komentar followers, smoga jd pembelajaran tiap observasi ke t4 wisata lain.
bpsplsatkerp : kuterimakasih atas kesadarannya.
semoga ke depannya hal seperti ini tidak terulang lagi dan mohon agar tayangannya lebih mengedukasi lagi.
terimakasih
rerefaradina : Terimakasih permohonan maafnya. ditunggu tindak lanjut, konsekuensi, dan tindakan nyata dari kalian ya. semoga nggak berakhir di permohonan maaf di media sosial aja. Ingat, konsumen kalian nggak semuanya main medsos. Makasih
(Banyak Warga Surabaya Keluhkan Kenaikan Pajak Bumi Bangunan, DPRD Minta BPKPD Evaluasi)