Serangan Bom di Serubaya

Risma Menangis Begitu Tahu Pengembom Bunuh Diri Dita Supriyanto adalah Warga Surabaya

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak sembab, ketika berbincang di depan rumah keluarga pengebom bunuh diri Dita Supriyanto, semalam.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan kesedihan sekaligus geram, pascainsiden peledakan bom di tiga gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Perasaan campur aduk itu muncul setelah Risma tahu bahwa Dita Supriyanto, pengebom bunuh diri, tinggal di Surabaya.

Selama seharian Risma berkeliling ke sejumlah lokasi pengeboman bersama sejumlah pejabat lain. 

Baca: Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji

Baca: Pesan Terakhir Keluarga Dita Supriyanto Semasa Hidup, Ayah-Ibu-Anak Pengebom 3 Gereja Surabaya

Baca: Keluarga Dita Supriyanto Tertutup pada Tetangga, Rumah Pernah Dipakai Latihan Silat

Baca: Inilah Sosok Dita, Sang Bapak Yang Sertakan Istri dan Empat Anaknya

Perempuan energetik ini juga sempat mengunjungi para korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit, termasuk di RS Bedah, Manyar Surabaya.

Meski sudah larut malam, Risma pun langsung datang meninjau lokasi rumah tersangka korban peledakan bom bunuh diri.

Ia tidak datang sendirian melainkan bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan.

Pantauannya itu dilakukan seusai rapat bersama pegawai utama pemkot Surabaya untuk mengevaluasi kejadian tersebut.

Saat berada di sekitar lokasi penggrebekan di rumah tersangka Jalan Wisma Indah Blok K no 22, Tri Rismaharini mengatakan pihaknya selama ini berusaha keras menyejahterakan warga Surabaya.

Perhatiannya untuk Surabaya tidak hanya perihal kemacetan dan banjir, ia mengajak warganya memecahkan persoalan dan merangkul pendidikan anak-anak.

"Selama ini saya mencoba melayani masyarakat dengan baik. Saya cari yang lapar dan ga bisa sekolah, saya selesaikan masalah dia. ngadu apa aja rusak banjir. Sedih saya, ini menyakitkan juga," kata Walikota Surabaya Trirismaharini sembari duduk di bangku plastik depan rumah warga di lokasi kejadian, Minggu (13/5/2018).

Baca: Penghuni Kamar di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo Tempat Ledakan Berasal, Ternyata Pedagang Kue

Baca: Dua Korban di Rusun Wonocolo Sudah Dibawa ke RS, Tiga Masih Tertinggal

Baca: Ledakan Diduga Bom Rusunawa Wonocolo Taman, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Wakilnya Datangi TKP

Baca: Lima Ambulan Standby di Rusun Wonocolo Sidoarjo

Di sela kunjungan itu, mata Risma tampak berkaca-kaca, bahkan di sebuah kesempatan, Risma menangis.

Kegeramannya tidak terlepas dari pengungkapan pelaku yang selama ini tinggal di Surabaya. Ia menyesalkan perbuatan tersebut lantaran cukup melukai banyak warga lainnya.

Kesedihannya tersebut dikatakan Risma mengingat para korban yang tak hanya orang dewasa tapi anak-anak.

Ia menyesalkan perlakukan pelaku yang menurutnya tega melukai banyak orang, korban yang sebagai kepala keluarga yang harus menghidupi anak cucunya dan keluarba korban ditinggalkan.

"Kok tega, jadi masa gitu, orang menyakiti orang lain. Jangankan bunuh orang, binatang tumbuhan itu ga boleh. Dengan mengatakan bahwa saya paling benar. Tuhan yang menciptakan semua. Manusia tempatnya salah, kebenaran milik Allah," kata Risma.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kembali menangis ketika mengingat kembali serangan bom di tiga lokasi oleh satu keluarga Dita Surpriyanto itu.

"Saya sedih lah, aku berikan semua untuk warga tapi ada orang punya niatan dan melukai orang lain. Inginku orang surabaya ga kelaparan, ga kebanjiran bisa sekolah, cari nafkah kemudian ada orang lain melukai orang lain dengan alasan paling benar. Saya ga merasa diriku benar, usaha kayak apa, tak rewangi sejak pagi keliling. Menyakitkan sekali kan," kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini di lokasi rumah tersangka peledakan bom.

Risma sedang mencari cara pasca peristiwa ledakan bom tersebut, untuk mendeteksi dini adanya informasi mencurigakan sebagai pelaku.

"UU teroris belum disahkan. Makanya saya mencoba mengajak warga, ke sekolah-sekolah dan beri penjelas bahwa tidak bisa merasa diri kita benar," kata Riama.

Ditambahkan Risma, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan pejabat Pemkot Lainnya sore tadi.

Pertemuan tersebut untuk mengantisipasi aksi bom terkhusus mendeteksi dini.

"Programnya belum saya paparkan tapi nanti jika sudah. Saya selalu ketemu masyarakat. Saya ajak ngobrol," kata Risma saat diwawancarai live oleh Kompas TV di lokasi Jalan Wisma Indah Surabaya.

Berita Terkini