TRIBUNJATIM.COM - Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) belakangan memang mulai menanjak.
Itu terkait sejumlah ceramahnya yang dianggap lugas, dan langsung menjawab persoalan yang sedang terjadi dialami masyarakat.
Tidak jarang, UAS juga membagikan sejumlah kisah.
Beberapa waktu lalu, UAS berbagi kisah menyentuh hati tentang perputaran garis nasib manusia.
Menurutnya, Allah SWT bisa meningkatkan derajat manusia dalam sekejab dan bisa menjatuhkannya dalam tempo singkat.
Baca: Nyumpahin Hubungan Ivan Gunawan dan Pacarnya Putus, Ayu Ting Ting Malu Sendiri Kena Balasannya
Ia berpesan bahwa manusian itu kecil sekali dan tidak boleh bersifat sombong.
Hal ini disampaiakan UAS kala berceramah di beberapa kesempatan.
Dilansir dari Surya.co.id, UAS menceritakan beberapa tahun sebelum dirinya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, ia mengalami hal tak menyenangkan.
Saat itu UAS yang lagi asik makan harus terusir lantaran datang rombongan pejabat.
Baca: 11 Pesan Siswi 16 Tahun yang Tewas di Kos, Tulis Sebuah Nomor dan Masukkan Kartu Penting di Amplop
Rombongan pejabat itu kemudian memonopoli warung makan itu.
UAS pun harus pasrah berpindah posisi ke pojokan.
"Suatu malam saya makanlah di sebuah rumah makan, sendirian. Saya parkir kendaraan, saya pun makan. Tak berapa lama tiba-tiba datang satu pasukan, minggir, minggir, minggir, karena orang besar akan datang," ungakpnya.
UAS melanjutkan, kedatangan pejabat itu dikawal oleh orang-orang berbadan tegap, besar.
Baca: Aksinya di America’S Got Talent Memukau, Tangan Kanan Riana Disorot Netizen, Perhatikan Menit ke-3
"Tiba-tiba saya lihat mobil besar, yang keluar dari mobil itu orang besar-besar semuanya. 85 kilo ke atas. Saya pun minggir lah dari tempat makan nyaman, enak, say apun minggir ke tempat tepi-tepi, lihatlah mereka ketawa cekikikan," lanjutnya.
Namun demikian UAS tak mencaci maki atau mengunggah pengalammanya ini ke media sosial.
Pun tak mendoakan agar pejabat tersebut tertimpa keburukan.
"Hati saya dalam hati, Ya Allah, tapi saya tak pernah caci maki mereka. Saya tak pernah doakan, 'Ya Allah tertelanlah tulang matilah dia' ndak, saya hanya tetap melanjutkan makan".
Baca: Zebra Technologies Dukung Perusahaan Enterprise Perkuat Operasi Ritel Omnichannel dan Pergudangan
"Tapi hati saya tersentuh karena malam itu saya diusir sedang makan. Memangnya saya siapa, kenapa mereka mengusir saya," kata Ustaz Somad.
Beberapa tahun berlalu, UAS mulai dikenal publik.
Video-videonya di youtube ditonton jutaan kali.
Dia mulai diundang ke sana-ke mari.
Baca: Gelar Reka Ulang, Terungkap Cara Santri Madura Kalahkan 2 Begal, Cukup Lakukan Gerakan Sederhana Ini
Secara kebetulan UAS diundang oleh oleh lembaga pemasyarakatan untuk menyampaikan tablik akbar.
Di luar dugaan UAS yang sedang berceramah mendapati sang pejabat yang dulu mengusirnya di rumah makan mendekam di balik jeruji penjara.
"Hari berganti musim berubah, saya diminta ceramah ke lembaga pemasyarakatan, penjara. 'Ustaz bisa tablig akbar di penjara?' 'bisa'. Saya pun masuk ke dalam, kebetulan waktu banyak menerima tamu. Saya lihat di atas lantai semen kasar, tidak pakai penutup tidak pakai alas, pakai kaus oblong, dalam keadaan terhina, orang yang dulu mengejek, menghina, menjatuhkan dan menyepelekan saya," cerita UAS.
Alih-alih memaki pejabat itu,UAS malah mengaku terenyuh melihat kondisi sang pejabat sekarang.
"Saya lihat lama dan tersentuh. 'Ya Allah, ini yang beberapa tahun lalu mengusir, sekarang duduk di lantai, tidak pakai alas'. Begitulah Allah menjatuhkan derajat begitu pula Allah menaikan derajat, sampai kita pun kasihan," ujarnya.
Baca: Tim SAR Hentikan Pencarian Pemancing Mania yang Tenggelam di Pantai Prambon Malang
Dicuekin saat ceramah
Sementara itu, ada satu pengalaman Ustadz Abdul Somad yang merasa bukan siapa-siapa saat berceramah.
Diceritakan UAS, saat itu ia diminta berceramah di sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK).
Sebelum menerima tawaran tersebut UAS sempat berpikir, bagaimana caranya dia bisa menyampaikan berceramah di sekolah TK.
"Ustaz kok nggak PD (percaya diri) di depan anak-anak, emangnya gak pernah ceramah di depan anak-anak?" demikian Ustad Abdul Somad menirukan ucapan wali sekolah TK tersebut.
Baca: Agen Travel Wisata di Surabaya Mengaku Belum Tahu Kebijakan Pelarangan Turis Indonesia ke Israel
"Saya jawab pernah," ujar UAS.
Akhirnya, UAS menerima tawaran tersebut.
"Begitu saya sampai ke sekolah, saya sangka jamaahnya wali murid, ternyata anak TK."
UAS pun sempat ingin membatalkan ceramah itu dan pulang. Namun ia mengurungkan niatnya.
Baca: Lima Guru Ngaji Mengadu ke Dewan, Pemkab SItubondo Langsung Kelabakan
"Mau pulang, tapi sudah terlanjur masuk," katanya.
Dan kekhawatiaran UAS pun terjadi.
Saat dia memperkenalkan diri, tak ada anak-anak yang peduli.
Begitupun saat pakar hadist lulusan Mesir ini menyampaikan ceramahnya.
"Satupun nggak ada yang peduli. Saya bicara dia (anak TK) ngobrol," kata Somad.
Baca: Dituntut 1,5 Tahun, Terdakwa Pelecehan Pasien National Hospital Berderai Air Mata