5 Fakta Resimen Gurkha, Pasukan yang Dipilih untuk Amankan Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un

Penulis: Pipin Tri Anjani
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Gurkha di Singapura

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Korea Utara yakni Kim Jong Un akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat.

Pertemuan bersejarah ini akan diadakan di Singapura pada 12 Juni 2018.

Rencana pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump makin menunjukkan kepastian setelah kedua negara terus melakukan negosiasi dan persiapan matang.

Baca: Ahed Tamimi, Gadis yang Berani Lawan Tentara Israel dan Disebut Simbol Baru Perlawanan Palestina

Dikutip dari Intisari.grid.id, saat ini keberadaan pasukan Gurkha sudah mulai terlihat di sejumlah titik-titik penting di Singapura.

Kim Jong Un kirim surat berukuran jumbo ke Donald Trump (Mirror.co.uk)

Mereka mengenakan rompi antipeluru, menenteng senapan serbu tempur FN SCAR buatan Belgia, dan pistol di sarung kaki.

Lantas seperti apa pasukan Gurkha yang dipilih Singapura untuk amankan pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump.

Baca: Razan Najjar Gugur di Gaza, Bayi ini Lahir ke Dunia, Nama Si Perawat Digunakan Demi Harapan Mulia

Dikutip dari Intisari dan sumber lainnya, berikut beberapa faktanya:

1. Pasukan Legendaris dari Nepal

Pasukan Gurkha ()

Pasukan Gurkha merupakan pasukan legendaris dari pegunungan Nepal.

Gurkha berasal dari wilayah pegunungan Gorkha, salah satu dari 75 distrik Nepal modern.

Nama itu juga dipakai oleh sebuah kerajaan pada abad ke-18.

Baca: Kesedihan Keluarga Wanita yang Mayatnya dalam Kardus, Ayah Sampai Tak Sanggup Lihat Wajah Anaknya

Ya, resimen Gurkha namanya memang begitu legendaris.

Mereka dikenal sebagai yang paling berani di antara para pemberani, terganas dari yang terganas.

2. Postur Kecil namun Mematikan

Pasukan Gurkha (boombastis.com)

Fisik para pasukan Gurkha memang terlihat kecil dan tak tinggi.

Meski demikian, mereka dikenal dengan nyali yang kuat, kesetiaan dan keberanian.

Kecepatan dan taktisnya mereka sangat unggul kalau dibandingkan orang-orang barat.

Baca: Ketua Umum PBNU Kecam Penggunaan Dalil Agama untuk Kepentingan Politik

Bahkan mereka memiliki prinsip yang cukup ganas.

"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.

3. Pisau Kukri yang Ditakuti

Pisau Kukri ()

Pasukan Gurkha memiliki pisau kecil bernama kukri.

Pisau ini biasanya punya blade atau bagian tajam di kedua sisi, namun ada pula yang hanya di bagian yang melengkung saja

Baca: Kayak Gini Nih Kalau Member WANNA ONE dan JBJ Pakai Headband Batik, Uh Makin Kece Parah

Meski kecil, pisau ini bukanlah pisau biasa.

Pasalnya, senjata pasukan Gurkha ini mematikan lawan.

Pisau ini digunakan seperti prinsip sniper yakni satu tembusan satu nyawa.

Mereka juga memiliki kepercayaan tersendiri sebelum menggunakan pisau tersebut.

Baca: Roy Kiyoshi Lihat Sosok Hitam, Jessica Iskandar Menangis Sebut Mendiang Olga, Tentang Persahabatan?

Sebelum dipakai biasanya pasukan Gurkha akan menyayat tubuhnya sendiri, kemudian darah yang keluar dioleskan ke pisau kecil ini.

4. Tak Hanya Layani Inggris

Pasukan Gurkha ()

Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.

Seperti bergabung dalam Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Malvinas untuk membantu Inggris.

Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani Inggris.

Baca: 10 Potret Kevin Kahuni, Roy Kecil di Sinetron ‘Roy Kiyoshi Anak Indigo’, Aslinya Imut dan Gemesin!

Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.

Selain itu Gurkha juga diperbantukan ke Singapura dan Australia.

Singapura memberdayakan orang-orang Gurkha sebagai bagian dari kepolisian Singapura sejak 1949.

Namanya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.

5. Sisi Lain Pasukan Garkha

Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.

“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis ED Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985) dikutip dari Intisari.grid.id.

Baca: Terlihat Menawan, Penampilan Putri Diana Saat Menikah Simpan Rahasia, Misteri Gaun hingga Sepatunya!

Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew begitu takjub pada orang-orang gunung ini.

Lee takjub ketika Singapura dalam kerusuhan etnis, di mana polisi dari etnis Melayu menyerang orang-orang Tionghoa dan sebaliknya polisi etnis Tionghoa menyerang orang-orang Melayu.

“Gurkha di sisi lain, netral, selain memiliki reputasi penuh disiplin dan setia,” aku Lee dalam autobiografinya, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew (1998).

Baca: Belanja Bareng Raffi Ahmad, Eskpresi Gigi Berubah Saat Nama Bella Disebut, Ini yang Diucap Asisten!

Di Singapura mereka diberikan tempat tersendiri untuk tinggal bersama komunitasnya, yakni di Mount Vernon Camp, jauh dari perkotaan.

Meski begitu, ada peraturan bahwa pasukan Gurkha dilarang menikah dengan wanita lokal Singapura.

Berita Terkini