Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ketua LOC Perseru Serui, Charles Gomar, menyesalkan adanya tindakan pelanggaran yang terjadi usai laga menjamu Arema FC di Stadion Gajayana, Kota Malang, Rabu (6/6/2018).
Laga pekan ke-13 Liga 1 musim 2018 yang mempertemukan antara tuan rumah Perseru Serui kontra Arema FC sedikit tercoreng dengan adanya flare yang menyala.
"Tentu jadi kerugian bagi kami. Arema sudah benar-benar terbantukan dengan posisi ini. Mereka tidak usah keluarkan biaya ke Serui tapi ternyata penontonnya tidak siap. Bunyi mercon dimana-mana. Kalau seperti ini, kami panitia juga yang menanggung," ungakpanya, Rabu (6/6/2018).
Baca: Pelatih Arema FC Milan Petrovic Buka Peluang Pengganti Balsa Bozovic Tak Harus Seorang Gelandang
Usai Arema FC memastikan kemenangan, terlihat adanya flare yang menyala dari tribun penonton.
Tidak hanya itu, di Tribun Selatan juga sempat dinyalakan kembang api yang mengarah ke langit Stadion Gajayana.
Membawa dan menyalakan flare dan kembang api di dalam stadion merupakan larangan tegas oleh PSSI.
Charles Gomar mengaku kecewa dengan tindakan oknum suporter Arema FC yang seakan tidak mengindahkan aturan-aturan yang diberikan panitia pelaksana pertandingan.
Baca: Masuk Daftar Pemain yang Dicoret, Balsa Bozovic Mengaku Belum Dapat Pemberitahuan Manajemen Arema FC
Padahal, lanjut Charles, suporter sudah sangat terbantu dengan digelarnya pertandingan tandang Arema FC di Malang.
"Kami ingin tunjukkan kepada publik sepak bola Indonesia bahwa Serui yang kecil, bisa dan berani menggelar pertandingan di kandang lawan. Nah, sekarang lihat aspek sepak bola kita apakah bisa menjadi contoh?" tutur Charles.
"Pelanggaran-pelanggaran seperti ini harusnya tidak perlu terjadi. Ini dimana-mana ada bunyi mercon. Kalau seperti ini kan menunjukkan bahwa kita belum siap semua," imbuhnya.
Baca: Ketua Umum PBNU Kecam Penggunaan Dalil Agama untuk Kepentingan Politik
Sementara itu, dalam laga tersebut, Arema FC berhasil unggul tipis atas Perseru Serui dengan skor 1-0.