Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Proyek pembangunan transportasi massal trem di Surabaya dikerjakan multiyears 2019-2020 dengan anggaran dana Rp 1 triliun.
Dikatakan Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Surabaya, AA Gede Dwija Wardhana, anggaran tersebut segera diajukan pada DPRD Surabaya.
Rp 412 miliar untuk anggaran 2019 dan sisanya untuk pengerjaan 2020.
• Percepat Perekaman e-KTP untuk Pelajar, Dispendukcapil Kota Surabaya Segera Kunjungi Sekolah-sekolah
Anggaran tersebut lebih kecil dari sebelumnya yang sebesar Rp 2,1 triliun untuk pembangunan jalur trem sepanjang 12 km.
"Lebih kecil anggarannya, itu memang dipangkas, kita efesiensikan supaya APBD tidak tersedot ke sana," kata AA Gede Dwija Wardhana, Sabtu (18/8/2018).
Pemangkasan dilakukan dengan memotong panjang jalur dari perencanaan awal dari Joyoboyo melewati Rajawali hingga Tanjung Perak, menjadi dari Terminal Joyoboyo ke Jalan Tunjungan atau Gedung Siola.
• Aksi Bocah SMP di Belu Panjat Tiang Bendera dan Perbaiki Tali yang Nyangkut Dilakukan secara Spontan
Selain itu, sistem kelistrikan juga bisa lebih hemat karena menggunakan tenaga baterai.
"Panjang jalur trem tersebut sekitar 8 km itu sudah dipangkas. Listrik akan lebih hemat dengan baterai, jadi tidak lagi pakai katineri yang di atas, tapi pakai baterai," jelas Dwija.
Namun nantinya di beberapa titik tertentu akan dibuat charging station untuk pengisian baterai.
• Skenario Timnas U-23 Indonesia Lolos Babak 16 Besar sebagai Juara Grup A Asian Games 2018
Selain itu, penghematan anggaran juga dilakukan dengan pengadaan rolling stock yang tidak terlalu banyak karena pendeknya jalur.
"Kalau sampai tunjungan hanya butuh 5 trem set (gerbong trem). Kan pendek gak perlu banyak-banyak," kata Dwija.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com