TRIBUNJATIM.COM - Saat ini Indonesia masih berduka dan terus berusaha bangkit dari bencana alam yang terjadi.
Belum sampai beberapa bulan setelah gempa yang melanda Pulau Lombok, Bali dan sekitarnya, Jumat (28/9/2018) kemarin terjadi lagi gempa berkekuatan besar.
Gempa 7,4 SR yang melanda kawasan Kota Palu dan Donggala ini menjadi perhatian Indonesia juga dunia.
• Tanggapan Jokowi Soal Aksi Warga di Kota Palu Berebut Makanan di Minimarket Pasca Gempa-Tsunami
Gempa tersebut menimbulkan tsunami yang kemudian menciptakan banyak korban.
Hingga Senin (1/10/2018), para korban masih terus dicari dan diselamatkan.
Cerita-cerita sedih dan memilukan juga beredar luas di media sosial secara cepat.
Ada yang berhasil lolos dari bencana namun ada juga yang tidak bisa sehingga terpaksa meregang nyawa.
Satu kisah di antaranya adalah kisah penyelamatan diri kiper legendaris Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu yang saat ini menetap di Palembang.
Melansir Sripoku.com, Ferry tengah berada di Palu saat gempa 7,4 SR menyerang daratan bagian pulau Sulawesi itu.
Seperti yang diketahui Ferry merupakan mantan kiper Timnas yang saat ini berjuang untuk Sriwijaya FC.
Dikutip dari Bolasport.com (Grup TribunJatim.com), Ferry Rotinsulu sempat tidak berkarir lagi sebagai pesepakbola.
Hal itu karena cedera lutut yang membuatnya pensiun di usia 32 tahun.
• Kisah Fitri Leonica, Korban Gempa Palu yang Selamat Seusai Tertimbun Reruntuhan Hotel Roa Roa 3 Hari
Mantan kiper Timnas ini diketahui berada di kota kelahirannya, Palu karena ibunya yang meninggal dunia pada 20 September 2018 lalu.
Melansir dari Nakita, pasca kejadian gempa tersebut, Ferry baru memberikan kabar lewat media sosial kepada sahabatnya.
Setelah lebih dari sehari tidak diketahui kondisinya, sahabat Ferry akhirnya bisa mendapatkan kabar darinya.
Ferry mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja, rasanya seperti lolos dari maut yang nyaris merenggut nyawanya.
"Begini ternyata rasanya kalau kena gempa dan tsunami," ujar Ferry seperti tangkapan layar yang diunggah oleh sahabatnya di akun Facebook, Rasyid Irfandi alias Pedoo, Sabtu (29/9/2018).
Ferry pun menceritakan kronologi kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya.
• Pasca Gempa di Palu dan Donggala, SBY Puji Tindakan Jokowi hingga Beri Saran Soal Kampanye Pemilu
Mantan kiper Sriwijaya FC ini mengaku sedang berada di rumahnya di Palu pada Jumat(28/9/2018) ketika tsunami menerjang.
Sanak keluarganya masih berkumpul usai di rumah tersebut usai sang ibunda berpulang beberapa hari sebelumnya.
Hal itu dibenarkan juga oleh Ferry yang dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (29/9/2018).
• Peduli Gempa-Tsunami di Palu dan Donggala, Ariel Tatum Ajak Pengikut Instagramnya Kirim Donasi
Dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, Ferry pun mengakui jika dia ikut merasakan gempa yang terjadi di Sulawesi, Jumat (28/9/2018) kemarin.
Pada sore hari, ayah dari tiga orang anak perempuan ini tengah mandi di kamar mandi.
Tiba-tiba terasa goncangan besar yang menimbulkan bunyi berderak.
Ternyata dinding rumah dan kamar mandinya telah retak, lampu kamar mandi pun mati.
"Alhamdulillah saya bisa selamat, kalau ingat kejadian semalam udah gak tau lagi, pasrah," ucap Ferry Rotinsulu.
Saat terjadinya gempa, dikatakan Ferry kalau dirinya tengah mandi.
"Saat gempa terjadi saya sedang mandi, taunya ada gempa, lampu langsung mati, saya pun terkurung di kamar mandi," ujar Ferry Rotinsulu.
• Bantu Korban Gempa Tsunami Palu, Pemprov Jatim Transfer Rp 5 M, Kodam V Brawijaya Siapkan Personel
Kini Ferry dan keluarga tengah berada di tempat pengungsian.
Diakui Ferry jika rumahnya hancur tak bersisa.
"Rumah retak, dalamnya hancur gak berbisa. Rumah keluarga yang lain juga hancur semua," jelas Ferry.
• Kisah Bocah 6 Tahun Selamat dari Tsunami Palu, Menahan Seretan Air dan Lihat Pemandangan Mengerikan
Gempa yang berlangsung selama beberapa menit tersebut membuat Ferry hanya bisa pasrah di dalam kamar mandi.
Pasalnya dia terkurung disana dan tidak bisa keluar.
Beruntung Ferry bisa selamat dari musibah yang nyaris merenggut nyawanya tersebut.
Kondisi terbarunya saat ini diketahui lewat Instagram Story-nya, @ferry.rotinsulu, Senin (1/10/2018).
Ferry mengungkap kondisi terbarunya melalui unggahan video di instagram story.
Ia meminta bantuan kepada para petinggi dimanapun karena stok makanan di kampungnya telah habis.
"Buat para petinggi dimanapun berada, stok makanan di kampung saya sudah habis, ya, kami nggak tau mau makan apa, mohon bantuan secepatnya" ucap Ferry dikutip dari Instagramnya.
Selain itu, ia juga tidak bisa pergi dari pengungsian karena tidak ada ketersediaan bahan bakar sama sekali.
"Mau pergi kemana-mana juga nggak bisa, mau pergi bahan bakar premium juga nggak ada, semua stok premium motor habis ya" lanjutnya.
Semoga bantuan lekas datang di wilayah pengungsian Ferry ya!