TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sejumlah wilayah di Sidoarjo menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba. Termasuk di wilayah kota, wilayah Utara, Selatan, dan barat.
Di kawasan kota, potensi genangan ada di Perumahan Sidokare. Sementara di Utara, banjir mengancam Tropodo dan Tambak Sawah yang masuk wilayah Kecamatan Waru.
Wilayah Selatan ada Jalan Raya Porong, Kali Tengah (Tanggulangin), Wunut dan Pesawahan yang keduanya masuk wilayah Porong, serta wilayah Kecamatan Jabon.
Dan wilayah barat potensi banjir ada di Bringinbendo, Kecamatan Taman.
Totalnya, ada sembilan wilayah di Sidoarjo yang berpotensi kebanjiran pada musim hujan nanti.
• Pakde Karwo Belum Tentukan Dukungan pada Pilpres 2019 Meski Relawan Jowo Sudah Terbentuk
"Potensi itu harus diantisipasi oleh pemerintah. Misalnya banjir di Sidokare yang diakibatkan luapan sungai, harus ada penanganan dini," kata Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan.
Demikian halnya persiapan penanganan saat terjadi banjir, juga menurutnya harus disiapkan sejak dini.
"Misalnya rumah pompa, pompa portabel untuk menyedot air, dan sebagainya harus juga sudah disiapkan mendekati musim hujan seperti sekarang ini," lanjutnya.
• Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana, Pakar Geologi ITS: Tenang, Jangan Hanya Mengandalkan Panik
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan juga mengaku sudah memetakan sejumlah titik rawan genangan di Sidoarjo. Termasuk menyiapkan strategi penanganannya.
Seperti menjaga keseimbangan debit air di hulu dan hilir dam-dam pengendali banjir, optimalisasi 15 rumah pompa, mencari sumbatan-sumbatan aliran saluran air, dan pengoperasian pompa portable.
"Untuk mengantisipasi genangan di wilayah Utara, kami persiapkan beberapa rumah pompa atau bosem yang ada. Seperti Bosem Tambakrejo, Bringinbendo dan sebagainya," kata Sigit.
• Takluk dari Persija Jakarta, Gomes de Oliviera Soroti Penyelesaian Akhir Madura United
Kemudian dilakukan juga normalisasi saluran. Termasuk di Avur Buntung, Avur Semampir, Avur Centel dan sebagainya. Serta sinergi dengan instansi lain dalam penanganan saluran di jalan, sampah di sungai, dan sebagainya.
Demikian halnya antisipasi banjir di wilayah Kota, juga disiapkan rumah pompa dan penanganan saluran yang ada.
"Khusus untuk kota, kami juga sinergi dengan Kominfo dan Dishub dalam memantau pintu air lewat CCTV," sambung dia.
Untuk wilayah Selatan, pihaknya juga bersinergi dengan balai besar, PPLS, bidang air, provinsi dan sebagainya.
Selain memaksimalkan rumah pompa Kedungpandan dan Juwet Kenongo, PUPR juga membangun rumah pompa Kedungkampil untuk mengurangi genangan Avur Ketapang.
• Tidak Ada Korban Jiwa, Kebakaran di Restoran Gudeg Solo Berhasil Dipadamkan Petugas PMK
Selain itu, pembangunan rumah pompa Kalitengah dilakukan untuk mengurangi genangan di Kalitengah, Tanggulangin.
"Kami juga terus melakukan pengerukan sendimen di kolam-kolam bosem dan memperbaiki mesin pompa agar lebih maksimal. Serta melakukan perbaikan pintu air yang ada agar optimal," papar dia.
Dan tak hanya itu, juga disiapkan bahan dan peralatan darurat penanganan banjir seperti gedek, bongkotan, sandbag, sirtu, terpal dan berbagai perlengkapan lain untuk sewaktu-waktu digunakan jika banjir terjadi.
• Bakar Seisi Restoran Gudeg Solo Kendangsari Surabaya, Api Menjalar hingga ke Rumah