TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sejumlah orang merangsek dan membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berada di dalam minimarket Jalan Raya Trowulan, Desa Watesumpak, Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Mereka berhasil menggasak uang tunai senilai Rp 673,7 juta.
Mereka mengambil uang ratusan juta itu dari dalam mesin ATM dengan cara membuka kotak uang menggunakan las.
Kapolsek Trowulan Kompol Suhartono menceritakan, aksi pencurian diketahui pertama kali oleh pegawai minimarket.
• Perkataan Kwik Kian Gie ke Jokowi Soal Ahok yang Tak akan Lama Jadi Pemimpin: Semuanya Benar
Dia baru menyadari ATM BCA telah dibobol pada keesokan harinya sekira pukul 08.00.
Sesaat setelah membuka pintu minimarket dia terkejut melihat ATM BCA itu rusak.
Kemudian, pegawai tersebut melaporkan aksi pencurian ini ke Polsek Trowulan.
Petugas langsung merespon laporan tersebut lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
• Kinerjanya Dipuji Luar Biasa Oleh Sandiaga, Menteri Susi: Kalau Dia Ngomong Lagi, Saya Tinggal Tidur
"Berdasarkan rekaman CCTV di dalam minimarket, pelaku berjumlah dua orang. Masuk dini hari tadi pukul 00.28 WIB ketika minimarket sudah tutup," kata Suhartono Sabtu (20/10) lalu.
Suhartono mengungkapkan, kedua tersangka masuk melalui atap.
Mereka menjebol atas serta plafon minimarket.
Jarak antara atap yang dijebol tersangka dengan mesin ATM hanya 1 meter.
• Prabowo-Sandiaga Kunjungi Ponpes Tebuireng di Jombang, Adik Gus Dur: Saya Tidak Akan Golput
Di bawah plafon yang dijebol oleh dua tersangka tersebut terdapat lemari pendingin minuman.
Sementara, lemari pendingin itu diduga digunakan pijakan mereka ketika turun.
Jarak antara lantai dengan atap lebih dari 2 meter.
"Ada bekas panjatan di tembok samping kanan minimarket. Diperkirakan mereka naik melalui samping kanan minimarket ini. Selain itu sebelah kanan minimarket ada rumah kosong. Jalan Raya Trowulan selalu ramai, kalau lewat depan sepertinya tidak mungkin karena akan terlihat orang," jelas Suhartono.
Para pelaku diduga kabur melalui lubang yang sama.
Sebab, kondisi pintu depan minimarket tak mengalami kerusakan atau masih utuh.
Ia menambahkan, tersangka pembobol mesin ATM ini tergolong mahir.
Dilihat dari rekaman CCTV satu di antara seorang tersangka membawa tas ransel yang diduga didalamnya berisi alat las.
Di sisi lain, tersangka pembobolan juga terbilang cerdik.
CCTV yang berada di dalam minimarket sebagian disemprot cat supaya aksi mereka tak dapat terekam.
"Total CCTV yang ada di dalam minimarket berjumlah 8. Yang disemprot cat oleh pelaku berjumlah 6. Dua CCTV Yang tidak disemprot berada di gudang dan di depan. Kamera CCTV itu tak langsung mengarah ke mesin ATM Sehingga yang terekam ketika mereka masuk ke minimarket," paparnya.
Suhartono menyebutkan, saat melakukan aksi pembobolan kedua tersangka menggunakan jaket hitam serta penutup muka.
Mereka merusak mesin ATM dengan menggunakan las. "Ada tiga goresan bekas las di mesin ATM.
Mereka menggunakan alat las untuk membuka boks uang," sebutnya.
Mesin ATM milik Bank BCA itu baru diisi penuh pada Jumat sore (19/10) lalu dengan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu dengan total Rp 920 juta.
"Hasil penghitungan pihak bank, uang yang diambil pelaku Rp 673,7 juta," tambah Suhartono.
Pihak kepolisian juga menemukan kacamata hitam yang diduga digunakan tersangka untuk melindungi matanya ketika melakukan pengelasan.
"Kami juga menemukan air minum kemasan di dalam minimarket. isinya tinggal setengah. kemungkinan digunakan pelaku untuk mendingingkan alat las," pungkasnya.
Polisi duga pelaku sebelumnya tersangka pernah belanja di minimarket
Komplotan pencuri membobol mesin ATM BCA yang berada di dalam minimarket Jalan Raya Trowulan, Desa Watesumpak, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (20/10) pukul 00.28 WIB Mereka masuk ke minimarket dengan cara menjebol atap dan plafon.
Mereka berhasil menggasak uang tunai senilai Rp. 673,7 juta.
Padahal mesin ATM milik Bank BCA itu baru diisi penuh pada Jumat (19/10) sore dengan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu sejumlah Rp 920 juta.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery menduga, tersangka sebelumnya pernah berbelanja di minimarket tersebut. Sebab, mereka tahu persis posisi lemari pendingin minuman yang dijadikan pijakan.
"Kemungkinan bisa saja seperti itu (pernah berbelanja di minimarket). karena tahu posisi atm dan lemari es," katanya.
Tersangka melancarkan aksinya ketika minimarket telah tutup. Menurut keterangan pegawai mini market tutup pukul 22.00 WIB
Mereka masuk melalui rumah kosong yang berada di samping kiri minimarket. Terkait kendaraan yang digunakan pelaku, Fery masih belum dapat memastikan. Pasalnya, tak ada kamera CCTV yang mengarah langsung ke jalan atau rumah kosong.
Di sisi lain, para tersangka juga menyemprotkan cat ke sejumlah CCTV.
Dari delapan CCTV ada enam yang disemprot cat oleh terasangka.
Dua CCTV itu menyorot ruang gudang dan depan minimarket.
"Di rumah kosong kami mendapati ada bekas kaki di tembok. Untuk kendaraan yang digunakan tersangka kami belum dapat memastikan," terangnya.
Jenis kelamin dua tersangka, sementara menurut Fery adalah laki-laki.
"Kalau kelamin tidak tahu pastinya. Karena wajahnya tertutup. dilihat dari CCTV, sepertinya laki-laki," terangnya.
Fery juga menambahkan, kasus pembobolan ATM dengan menggunakan las merupakan kasus pertama di Mojokerto.
Kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Mojokerto.
"Kasus ini baru sekali terjadi di Mojokerto. Untuk pelaku belum diketahui berasal dari kelompok mana," pungkasnya.
Pertama kali yang menyadari telah terjadi pembobolan mesin ATM BCA adalah pegawai minimarket.
Pembobolan itu diketahui keesokan harinya sekira pukul 08.00. Sesaat setelah membuka pintu minimarket dia terkejut melihat ATM BCA itu rusak.
Kemudian, pegawai tersebut melaporkan aksi pencurian ini ke Polsek Trowulan.
Petugas langsung merespon laporan tersebut lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Ditempat kejadian petugas kepolisian menemukan Di samping kanan minimarket, pihaknya menemukan sebuah kacamata warna hitam yang diduga dipakai pelaku saat mengelas kotak uang di mesin ATM.
Selain itu juga menemukan sebuah botol berisi air minum yang diduga untuk mendingankan alat las.