2 Minggu Sepi Penglaris, Pedagang di Gembong Tetap Bersyukur Era Risma Relokasi Dibarengi Solusi

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ayu Mufihdah KS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dul Munib menjaga mesin tik dagangannya di lapak nomor 42 Sentra PKL Gembong pada Kamis (15/11/2018)

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nasib Dul Munib, kurang lebih sama dengan Toha, tukang reparasi ontel dan Nuraini, penjual perkakas alat bangunan.

Selama pindah ke area Sentra PKL Gembong, belum ada satupun barang dagangannya dibeli orang.

"Masuk ke sini belum dapat apa-apa," keluhnya pada TribunJatim.com, Kamis (15/11/2018).

Dul Munib lebih parah, ia terhitung dua minggu berjualan belum mendapat penghasilan sama sekali.

"Dua minggu lebih bahkan," katanya.

Persebaya Surabaya Fokus Asah Sentuhan Akhir Pemain Jelang Bertolak ke Bali

Jauh-jauh hari sebelum insiden bentrok Satpol PP dengan PKL yang menolak relokasi, Dul Munib memilih untuk pindah dengan sendirinya, tanpa perlu dipaksa.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman mencicipi asam garamnya mengalami relokasi dari tahun ke tahun.

Kakek 1 cucu itu mengaku, lebih senang direlokasi oleh Pemkot era Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Sekarang digusur tapi dikasih solusi tempat baru," lanjutnya.

Djanur Minta Persebaya Surabaya Waspadai Kekuatan Bali United di Kandangnya

Berita Terkini