Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bripka A, polisi yang menjadi korban penyerangan dua orang tak dikenal masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa (20/11/2018).
Anggota Polsek Paciran Lamongan itu diserang oleh ER dan MS pada sekitar pukul 01.30 WIB di kawasan Paciran, Lamongan.
Terkait hal itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menyatakan, saat ini kondisi Bripka A telah membaik.
• Kapolda Jatim Jenguk Polisi di Lamongan yang Diserang Orang Tak Dikenal
• Polisi Lamongan Diserang, Meski Mata Luka Parah Bripka A Tetap Sanggup Tabrak Motor Penyerang
"Alhamdulillah, saat ini kondisinya sudah membaik, sudah dilakukan operasi," terang Luki kepada awak media saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa (20/11/2018).
Beruntung, lanjut Luki, Bripka A hanya mengalami luka pada bagian pelipis dan bola matanya saja.
"Syukurnya, kornea mata tidak pecah, hanya robek sedikit di bola matanya," sebut Luki lalu menunjuk bagian mata kiri menggunakan jari telunjuknya.
• Kronologi Lengkap, Polisi Lamongan Diserang Pakai Katapel Kelereng, Korban Tabrak Penyerang
• Ulang Tahun ke-57, Ini Kado yang Diinginkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Hingga kini, Luki menuturkan pihaknya masih melakukan pengawasan dan perawatan khusus terhadap Bripka A di Ruang Tindakan Operasi Mata, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
"Masih dalam pengawasan khusus, karena masih belum sadar, tapi operasinya sudah selesai," ungkap jenderal polisi dengan dua bintang di pundaknya itu.
Sebelumnya, pada Selasa (20/11/2018) sekitar pukul 01.00 WIB, terjadi pemecahan kaca di Pos Lantas Wisata Bahari Lamongan (WBL) Paciran menggunakan batu yang dilakukan oleh dua orang terduga pelaku, yakni ER dan MS.
• Link Live Streaming Persija Vs Persela, Ambisi Menang Macan Kemayoran untuk Tempel Pemuncak Klasemen
• Pameran Lukisan Kembali Digelar untuk Menggairahkan Dunia Seni Rupa di Kota Blitar
Saat itulah Bripka A diserang.
Ketika itu, ada masyarakat yang mengetahui adanya perusakan, lalu dilakukan pengejaran bersama.
Hingga kini, kasus ini masih didalami Tim Densus 88 Anti Teror.