TRIBUNJATIM.COM - Soekarno merupakan presiden pertama Indonesia.
Selain sebagai seorang presiden, Soekarno juga merupakan seorang proklamator.
Bersama Muhammad Hatta, Soekarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Soekarno juga merupkan sosok yang kharismatik.
• Amien Rais Bakal Jewer Haedar Nashir yang Bebaskan Pilihan Warga Muhammadiyah di Pilpres 2019
Meski demikian, kisah asmara Soekarno juga menarik bagi sebagian masyarakat.
Sebab, Soekarno merupakan seorang presiden di Indonesia yang dikenal memiliki istri lebih dari satu.
Satu di antara istri Soekarno adalah Fatmawati.
Fatmawati merupakan sosok istri yang menjadi saksi detik-detik dibacakannya proklamasi kemerdekaan.
• Update Dugaan Pencemaran Nama Baik, Hasil Pemeriksaan Ponsel Ahmad Dhani Keluar Pekan Ini
Meski demikian, kisah cinta antara Soekarno dan Fatmawati juga tidak bisa dianggap mulus.
Sebab, pada dekade 50-an, hubungan keduanya tampak merenggang.
Itu seperti yang disampaikan oleh Fatmawati dalam buku "Fatmawati: Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Bagian 1," yang diterbitkan pada tahun 1978.
Dalam buku itu, Fatmawati mengungkapkan mengenai hari-hari terakhirnya di Istana.
• Update Terbaru, Berikut Daftar Nama 107 Jenazah Korban Lion Air JT 610 yang Berhasil Diidentifikasi
"Sampai dengan lahirnya Mohammad Guruh, tahun 1954, keluarga Presiden rukun dan kelihatan bahagia sekali. Akan tetapi setelah pecah berita, bahwa Bung Karno akan menikah dengan Bu Hartin, hubungan antara Bung Karno dan Bu Fat serta keluarga kelihatan mulai tegang renggang," kata Fatmawati menirukan catatan dari Winoto Danuasmoro yang merupakan sahabat dekat Soekarno.
Bahkan, Fatmawati melanjutkan, saat di Istana dia juga sudah pindah dari kamar do hedimh utama Istana Merdeka, ke paviliun yang letaknya di dekat Masjid Baitul Rachim.
Puncaknya adalah ketika Fatmawati akan meninggalkan Istana.