TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Para tim pencari bukti PSSI harus benar-benar mencari data dan bukti yang valid sebelum menetapkan oknum menjadi pelaku.
Pada Surya (Grup TribunJatim.com), Bambang Suryo mengatakan, match fixing dapat diibaratkan seperti angin, meski dapat dirasakan namun tak berwujud.
Hal inilah yang membuat PSSI kesulitan untuk mencari kebenaran adanya pengaturan skor.
"Orang bilangnya match fixing itu seperti angin. Jadi tentu harus ada data yang real dan valid, lalu transkip data, dan sebagainya. Tidak hanya katanya-katanya saja," kata Bambang Suryo pada Surya, Rabu (5/12/2018).
• Bambang Suryo Mengaku Dapat Ancaman usai Bongkar Borok Mafia Bola, Ancam Dibunuh hingga Dicincang
Namun meski sulit tertangkap tangan, kasus haram ini dapat ditemui dan dapat dibuktikan keberadaanya. Sehingga tak lantas PSSI hanya berdiam diri menunggu ada pelapor ataupun bukti yang datang dengan sendirinya.
"PSSI dari dulu hanya melihat katanya-katanya, lalu akhirnya tidak ada tindak lanjutnya padahal kejadiannya itu ya di dalam pertandingan yang sedang berlangsung," jelas Bambang.
"Bisa sebenarnya terlihat, mungkin seperti tayangan saat Mata Najwa kemarin, bagaimana cara match fixingnya dengan penalti seperti saat MP lawan apa itu. Fachry Husaini mantan pelatih timnas U-16 juga bicara demikian, terlihat dari struktur tubuh, kaki dan cara nendangnya saja sudah lain. Nah itulah," tambahnya.(myu)