Perwakilan Warga Pace Jember 'Interogasi' Staf Dinas ESDM Jatim di Mapolres Jember

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Pace Silo Jember introgasi esdm Jawa Timur di Mapolres Jember

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Perwakilan warga Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jemb er, Jawa Timur  "menginterogasi" staf Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Darmanto di ruang Lobby Kapolres Jember, Rabu (5/12/2018).

Ini terjadi saat Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo memfasilitasi perwakilan warga Silo berdialog dengan staf Dinas ESDM itu.

AKBP Kusworo Wibowo menyarankan warga Silo membuat surat tentang sikap penolakan mereka terhadap tambang emas di Silo. Surat itu bisa dibawa oleh Darmanto untuk disampaikan kepada Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit.

Namun sebelum membuat surat pernyataan sikap itu, warga rupanya memilih "menginterogasi" Darmanto terlebih dahulu.

Penampilan Aurel & Azriel 14 Tahun Lalu Diposting Krisdayanti, Mesra dengannya Saat Manggung Bareng

"Maaf kalau tadi disana, kami interogasi bapak. Karena kami perlu tahu tujuan sampeyan datang. Dan tadi jawabnya malah tidak jelas," kata Taufiq Nurahmadi, salah satu perwakilan warga mengawali perbincangan.

Warga lain pun menyahut jika jawaban tamu dari Surabaya dan Jakarta itu meragukan warga.

"Karena ada yang bilang mau investasi sengon ke Baban Barat. Namun setelah saya cek, tidak ada rencana investasi sengon di sana. Ada yang jawab pula perihal PLN, sementara sepengatuan kami sejak tahun lalu PLN (jaringan listrik) sudah terpasang di Baban Barat. Kami kan jadi ragu. Sebenarnya bapak ini siapa?," tanya salah satu warga.

Warga lain pun menyahut. "Tolong sampeyan jujur. Sampeyan ini staf ESDM atau broker?," tanya yang lain.

Darmanto pun mendengarkan pertanyaan mereka. Darmanto lantas menjawab jika dirinya staf Dinas ESDM Jatim.

"Saya staf di Dinas ESDM Jatim, dan saya kesini atas perintah Pak Kadin (Setiajit, Kepala Dinas ESDM Jatim)," jawab Darmanto.

Gading Marten Buru-buru Minta Putusan Cerai, Gisella Anastasia Pasrah: Mana Bisa

Ia menjelaskan kedatangannya ke Silo karena ingin survei awal lokasi tambang. Darmanto mengatakan survei itu dengan istilah jalan-jalan untuk melakukan survei. "Hanya dua atau tiga titik saja. Untuk survei awal," lanjut Darmanto.

Saat mendengar kata jalan-jalan, warga pun heran dan menjawab "jalan-jalan kok mengajak WNA (warga negara asing)".

Kades Face Moch Farohan lantas bertanya perintah kedatangan Darmanto ke Silo yang hanya dijawab dengan perintah lisan saja.

"Oo jadi blusukan tanpa bawa SPPD," sindir Farohan kepada TribunJatim.com.

Akhirnya warga meminta Darmanto menelpon kepala dinasnya. Darmanto pun menelpon Setiajit.

Farohan dan Kusworo bergantian berbicara dengan Setiajit. Kepada Setiajit, Farohan menegaskan jika penolakan warga Silo atas tambang emas sudah bulat.

"Halo Pak. Tadi staf bapak dan temannya digerebek oleh massa. Tapi semuanya selamat dan difasilitasi Kapolres. Saya tegaskan Pak Setiajit, kalau warga Silo menolak tambang emas ini. Kami hidup damai dengan tidak adanya tambang. Kami orang kecil, Pak. Kami ingin hidup damai," kata Farohan.

Setelah menyampaikan aspirasi warganya ke Setiajit, ponsel berganti ke Kapolres Jember Kusworo Wibowo.

Kepada Setiajit, Kusworo juga menegaskan keinginan warga yang menolak tambang.

"Warga juga mendirikan posko anti tambang 24 jam. Warga memantau orang luar yang datang ke Pace dan sekitarnya," kata Kusworo.

Dia menegaskan jika staf Dinas ESDM Jatim dan rombongannya aman.

Sosok di Balik Tawa Mak Lampir Misteri Gunung Merapi, Pernah Isi Suara di Seri Power Ranger Juga

"Saya pastinya semuanya aman, tidak ada yang tergores. Tidak ada darah. Mobil pun aman," tegasnya.

Dalam pembicaraan itu, Setiajit menyebut penambangan emas illegal di Jember. Kusworo pun menegaskan itu terjadi di Gunung Manggar Kecamatan Wuluhan.

"Itu beda kecamatan, bapak. Dan sudah sering kami razia. Kalau yang ini di Silo dan warga setempat menolak juga tidak ada yang menambang," tegas AKBP Kusworo Wibowo kepada TribunJatim.com
.

Akhirnya perwakilan warga membuat surat pernyataan sikap yang diberikan kepala Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit lewat Darmanto.

Seperti diberitakan, ratusan warga Desa Pace Kecamatan Silo menghadang WNA dan staf Dinas ESDM Jatim. Mereka menghadangnya kemudian mengamankan mereka.

Sekitar delapan orang tamu dari luar daerah itu akhirnya dievakuasi polisi ke Mapolres Jember. Polisi menerjunkan 50 personel Satuan Sabhara, ditambah Satreskrim dan Satlantas untuk mengeluarkan pendatang itu dari kepungan warga.

Tak lama kemudian, perwakilan warga Pace mendatangi Mapolres Jember. (Sri Wahyunik/TribunJatim.com)

Berita Terkini