Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kebakaran yang terjadi di Kapasan Dalam tergolong musibah yang terbesar sepanjang 2018.
Sebab dalam kejadian itu, 17 rumah di Jalan Kapasan Dalam 1 dan 2 Kelurahan Kapasan, Kecamatan Simokerto, Surabaya ludes dilalap api.
Lurah Kapasan, Jailani menjelaskan, akibat kejadian kebakaran tersebut, menyebabkan 17 rumah di Jalan Kapasan Dalam II dan III ludes terbakar, dan mengakibatkan 75 jiwa dari 28 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
• Bantuan Untuk Warga Kapasan Dalam Yang Kehilangan Harta Benda Akibat Kebakaran, Terus Mengalir
"23 jiwa sementara ditampung di Kelurahan Kapasan. Namun ada beberapa korban jiwa dijemput pihak keluarganya," ujarnya, Selasa, (11/12/2018).
lanjut Jaelani, untuk keperluan sehari-hari bagi warga yang menjadi korban kebakaran ini disiapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya selama 7 hari.
Kebutuhan itu berupa makanan selama tiga kali sehari.
• Evaluasi Kebakaran 17 Rumah di Kapasan Surabaya, Tri Rismaharini: Bronto Skylift 104 Harus Turun
"Mulai H 1 hingga H 7, para korban akan ditanggulangi dan mendapat pendampingan Badan Penanggulangan Bencana Kota Surabaya," jelas Jailani di depan kantor kelurahan.
Lanjut Jailani, karena di RW 8 Kapasan ini pemukiman warga Cina, solidaritas untuk saling membantu sangat kuat. Alhasil, hingga saat ini bantuan terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat.
• Pasca Kebakaran di Kapasan Dalam Surabaya, Masih Ada 8 KK Yang Diungsikan
"Bantuan ini ditampung di posko penanggulangan bencana Kota Surabaya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpollinmas kota Surabaya, Soemarno mengungkapkan, hingga hari keempat pasca kebakaran, puluhan petugas gabungan antara lain Linmas, Satpol PP, PMK mulai membersihkan puing-puing dari bangunan rumah yang rusak hingga hangus.
"Kami disini mengutamakan akses untuk aktivitas warga yang tertutup material dibersihkan. Ini diupayakan agar aktivitas warga berjalan normal kembali," tandasnya.