TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Angin puting beliung kembali mengamuk di Sidoarjo.
Kali ini, ada puluhan rumah di tiga desa di Kecamatan Balongbendo porak-poranda disapu angin yang datang bersamaan hujan deras, Sabtu (15/12/2018) sore.
Di Desa Wonokarang yang mengakibatkan dua rumah rusak parah dan lima rusak ringan, di Desa Bakung Pringgodani ada dua rumah rusak parah dan 10 rumah rusak ringan, serta di Desa Kedung Sukodani ada satu rumah rusak ringan.
"Mayoritas yang rusak adalah bagian atap rumah," ungkap Paiman, warga RT 9 Bakung Pringgodani yang rumahnya rusak akibat dihempaskan angin.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
• Harga Bahan Pokok di Pasar Baru Wadungasri Sidoarjo Merangkak Naik Jelang Natal dan Tahun Baru
"Bersamaan hujan, angin kencang datang dari barat dan menggulung ke arah timur," kisahnya.
Ketika musibah itu terjadi, dirinya sedang mencuci motor di depan rumah.
Di tengah kesibukannya, pria ini dikejutkan suara gemuruh angin yang kemudian memporak-porandakan atap rumahnya.
"Khawatir tertimpa reruntuhan atap, saya langsung tiarap dekat motor. Dan peristiwa angin kencang itu tidak lama. Hanya sekitar lima menit," papar dia sambil membersihkan beberapa ranting pohon yang menimpa rumahnya.
Selain puluhan rumah rusak, puluhan pohon di tiga desa itu juga tumbang.
• Waspada Melintas di Jalan Juanda Sidoarjo, Banyak Pengendara Roda Dua Melawan Arus
Ada yang menimpa rumah, ada yang ambruk di jalan, dan sebagainya.
Termasuk ada pula yang menimpa kabel aliran listrik.
Alhasil, pasca peristiwa itu, aliran listrik di tiga desa tersebut juga terputus.
Dan hingga petang, warga masih sibuk melakukan bersih-bersih serta evakuasi terhadap reruntuhan rumah maupun pohon yang timbang akibat amukan puting beliung.
Termasuk sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Balongbendo juga terlihat turun ke lokasi untuk membantu evakuasi.
"Ya, selain melakukan pendataan, petugas juga membantu evakuasi dan bersih-bersih bersama warga," kata Kapolsek Balongbendo Kompol Sutriswoko.
Sejauh ini, dari pendataan yang dilakukan polisi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Korban jiwa nihil. Sementara rumah yang rusak, masih terus kita lakukan pendataan," sambung kapolsek.
Petugas dari BPBD Sidoarjo juga turun ke lokasi.
Mereka ikut membantu evakuasi dengan mengerahkan sejumlah peralatan, termasuk gergaji mesin dan sebagainya.
"Yang kami maksimalkan terlebih dulu adalah melakukan pembersihan pepohonan yang menimpa rumah warga. Dan untuk rumah yang kondisinya parah, sementara kita tutup menggunakan terpal. Untuk sementara, agar bisa ditempati," ujar Aslam, petugas BPBD Sidoarjo yang turun ke lokasi.
Selain itu BPBD juga masih fokus dalam upaya pendataan.
Mereka belum bisa berkomentar banyak terkait bantuan untuk warga yang menjadi korban angin kencang kali ini.
Sebelumnya, angin puting beliung juga mengamuk di Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo pada Senin (19/11/2018).
Di Balongbendo, angin kencang yang datang bersamaan hujan deras itu mengamuk di Desa Wonokupang.
Bahkan, di tempat ini ada dua orang warga menjadi korban.
"Satu orang meninggal dunia, dan satunya patah tulang," kata Hadi, seorang warga di lokasi kejadian.
Dua korban itu diketahui bernama Erwin dan Supriyadi.
Mereka warga setempat yang saat kejadian sedang bekerja di PT Menara Jaya Lestari, perusahaan produksi obat nyamuk di sana.
Dua pegawai tersebut tertimpa tembok yang ambruk akibat dihempaskan angin puting beliung, sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Anwar Medika.
"Satu korban atas nama Erwin meninggal dunia. Sedangkan korban satunya mengalami patah tulang lengannya. Saat ini masih dirawat di rumah sakit," ungkap Kapolresta Sidoarjo AKBP Zain Dwi Nugroho saat mendatangi lokasi kejadian.
Tak hanya di Balongbendo, angin puting beliung juga sudah menghancurkan puluhan rumah di lima desa di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo pada Senin (19/11/2018) lalu.
Diceritakan Lilik, warga Desa Kajeksan Kecamatan Tulangan, peristiwa ini bermula saat hujan gerimis sekira pukul 14.30 WIB.
Mendung sangat gelap, kemudian disusul hujan deras.
"Nah bersamaan hujan deras itu anginnya juga sangat kencang. Tiba-tiba lampu mati dan terdengar atap rumah runtuh. Peristiwanya cepat sekali," kisahnya ditemui beberapa saat setelah kejadian.
Terhitung ada lima desa di Kecamatan Tulangan Sidoarjo yang menjadi korban puting beliung, yakni Desa Singopadu, Kajeksan, Punten, Kemantren, dan Desa Telasih.
Dari semua wilayah di Kecamatan Tulangan, total ada sekitar 80 rumah jadi korban.
Paling parah di Desa Kajeksan, mencapai 71 rumah warga yang rusak akibat dihempaskan angin.