TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pernyataan Akmal Marhali koordinator Save Our Soccer (SOS) membuat Arema FC tersinggung.
Sebelumnya, Akmal di sebuah acara mengatakan jika keberhasilan Arema untuk lolos dari papan bawah musim ini terjadi karena adanya peran orang dalam Arema di PSSI.
Di antaranya, Iwan Budianto CEO Arema FC yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Ketua Umum di PSSI.
Bahkan ia meminta agar para pengurus klub tidak merangkap jabatan di PSSI seperti yang saat ini masih marak terjadi.
"Seperti Arema dan PSIS, awal musim di bawah tapi bisa naik. Akhirnya orang menyimpulkan ini bukan kaitannya dengan PSIS dan Arema bangkit dari keterpurukan, tapi karena adanya orang dalam. Untuk hal semacam ini harus dibersihkan. Semua harus sepakat kampanye anti pengaturan skor di Indonesia," kata Akmal saat diskusi tersebut.
• Ini Sederet Syarat Jadi Pelatih Arema FC Musim 2019, Satu di Antaranya Mengerti Karakter Singo Edan
Mendengar perkataan yang disampaikan Akmal Marhali, Arema FC langsung meradang.
Menurut Sudarmaji Media Officer Arema FC pada Surya (Grup TribunJatim.com), pernyataan yang disampaikan Akmal dapat mengundang fitnah dan juga mencederai perasaan seluruh pihak, khususnya yang mencintai Arema FC.
"Untuk Arema sendiri tentu kami sangat prihatin dan kecewa dengan pernyataan itu, jadi pernyataan itu sangat menyinggung dan mencederai perasaan banyak orang tidak hanya aremania, tapi juga pemain, pelatih, semua menjadi kecewa. Karena pernyataan itu tidak menjunjung tinggi sportifitas dan perjuangan pemain, pelatih dan juga aremania," kata Sudarmaji pada Surya, Rabu (19/12/2018).
Bagi Sudarmaji, untuk menegakkan kebenaran di sepakbola Indonesia tak perlu dengan cara-cara menjatuhkan ataupun menebar isu yang merugikan pihaknya.
"Kenapa kita harus membangun sepakbola dengan ujaran fitnah? ujaran isu? kondisi sepakbola kita yang dianggap kalangan tertentu memprihatinkan soal isu match fixing mestinya diselesaikan dengan cara hukum dan sekarang PSSI sudah punya keseriusan untuk hal itu," tegasnya.(myu)