Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM. COM, SIDOARJO - Pedagang alas kaki di Sentra Industri Sandal dan Sepatu Wedoro Sidoarjo mengeluhkan sepinya pengunjung.
Pedagang menuding mall dan produk impor jadi faktor utama sepinya sentra industri ini.
Seorang pedangan bernama Wiwik mengaku sepinya pembeli sudah dirasakan mulai tahun 2015.
"Sejak saat itu, tiap tahun makin malah sepi pengunjung," jelasnya kepada TribunJatim.com, Rabu (19/12/2018).
Padahal saat awal Wedoro dikenal sebagai sentra industri sandal dan sepatu tahun 2001 silam, perekonomian masyarakat sekitar terdongkrak naik.
"Dulu saingan sedikit. Masyarakat sekitar langsung bersamaan membuka toko sandal sepatu. Apalagi mall dan produk impor China saat itu jarang. Kalau sekarang mall dan produk impor banyak," kata Wiwik.
• Buruh SPKEP SPSI Deklarasi Setia NKRI di Sidoarjo, Tolak Intoleransi dan Radikalisme
Wiwik menjelaskan, banyak para pengunjung lebih memilih membeli sandal dan sepatu di dalam mall daripada di Wedoro.
"Kalau di dalam mall kan lebih dingin dan lebih nyaman," ucapnya.
Sedangkan untuk barang impor China, dirinya tidak bisa berkomentar lebih banyak.
Ia mengakui barang impor China harganya lebih murah dan banyak macamnya.
"Jadinya produk lokal sendiri agak kewalahan untuk bersaing dengan produk impor China," tambah Wiwik.
• Wakil Kepala Stasiun Waru Sidoarjo Jamin Tak Ada Lagi Calo Tiket dan Penumpang Gelap Kereta Api
Wiwik mengatakan, saat ini di Wedoro sudah sepi.
Tidak nampak banyak toko sandal dan sepatu.
"Kalau dulu banyak, ada mungkin sekitar ratusan toko. Sekarang hanya tinggal sekitar 10 - 20 toko saja yang masih bertahan," pungkasnya. (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)