SMA/SMK Se-Jawa Timur Tuntaskan Pendaftaran Nominasi UN Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2019

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebelum memasuki libur Natal dan Tahun Baru, SMA/SMK di Jawa Timur telah menuntaskan pendaftaran nominasi peserta Ujian Nasional (UN) 2019.

Prosedur operasional standar (POS) UN yang dirilis oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP) menjelaskan tentang mekanisme pendataan peserta UN.

Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Pratmodjo mengatakan pendataan siswa sebagai peserta ujian sudah diselesaikan sebelum liburan sekolah.

"Proses selanjutnya kami serahkan data tersebut kepada cabang dinas pendidikan Jatim di Surabaya untuk diteruskan ke dinas pendidikan provinsi,"ungkapnya dikonfirmasi SURYA.co.id, Sabtu (22/12/2018).

Siapkan Ujian Nasional SMP, Dindik Surabaya Buat Tryout Mirip UNBK

Jumlah siswa calon peserta unas di SMKN 2 menurutnya mencapai 996 siswa. Junlah ini dirasa paling banyak se-Surabaya, sehingga ia tak mau menunda-nunda pendaftaran.

"Para siswa tersebut tersebar di 10 jurusan, dan data nominasi mulai dari biodata siswa. Mulai dari nama, tanggal lahir, dan sebagainya. Termasuk nantinya tanda tangan siswa sudah kami selesaikan,"lanjutnya.

Tanda tangan itu,lanjutnya, untuk memastikan siswa yang bersangkutan mengetahui dirinya sudah terdaftar sebagai peserta ujian.

Selain mempersiapkan internal sekolah, pihaknya juga mengawal calon peserta unas di sekolah yang menjadi subrayonnya.

Total ada 6 sekolah yang menjadi subrayon SMKN 2. Jumlah siswanya mencapai 2450 siswa. ”Pelaksanaan ujian tetap di sekolah masing-masing. Saya memastikan kesiapan, jumlahnya betul atau tidak, kita kawal dengan baik,” terangnya.

Jadwal Ujian Nasional Maju, Sekolah di Surabaya Mulai Intensifkan Persiapan Mulai Januari 2019

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan data peserta ujian nasional mengacu pada data pokok pendidikan (dapodik) Kemendikbud.

”Itu saja yang menjadi acuan, siswa yang tidak terdaftar pada dapodik tidak bisa mengikuti UN. Karena itu, kami berharap agar tidak ada siswa yang terlewat,"ujarnya.

Ia mengungkapkan sekolah pelaksana UN harus mengirimkan data calon peserta ke pangkalan dapodik Kemendikbud. Data tersebut juga ditembuskan kepada panitia UN di tingkat kabupaten/kota atau provinsi.

Selanjutnya, panitia UN di tingkat kabupaten/kota atau provinsi memverifikasi data calon peserta ujian tersebut.

Data itu kemudian diterbitkan menjadi daftar nominasi sementara (DNS). Dan panitia akan mengirimkannya kembali ke sekolah untuk diverifikasi lagi.

Hasilnya dikirim kembali kepada panitia ujian nasional di tingkat kabupaten/kota atau provinsi untuk menjadi daftar nominasi tetap (DNT).

Jadwal Ujian Nasional SMA/SMK Tahun 2019 Dirilis, Download Kisi-kisi Soal Ujian di Link Berikut!

Selain itu perhatian dalam pendataan ini juga ditujukan pada siswa dari daerah bencana yang kemungkinan mengungsi.

Sebelumnya, pusat penilaian pendidikan (Puspendik) Kemendikbud juga pernah membahas terkait pelaksanaan unas bagi siswa yang berada di wilayah terdampak bencana.

Puspendik menyebut di wilayah terdampak bencana, pelaksanaan ujian bisa menggabung di sekolah lain. Waktu dan kesiapan pelaksanaan unas bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Selain bisa dilaksanakan di daerah itu sendiri, bisa juga di daerah lain.

Gara-gara Menikah, Puluhan Siswa di Blitar Pilih Mundur dan Tak Ikut Ujian Nasional, Padahal

Terkait hal itu, Saiful mengaku belum mendapat informasi lanjut. ”Di Jatim kalau ada siswa dari daerah bencana masuk ke Jatim ya tinggal di-sub-kan atau dimasukkan datanya ke sekolah, sesuai ketentuan, tapi sejauh ini tidak ada,” ujarnya.

Sementara itu, persiapan di sekolah juga terus dilakukan. Sebab, UN berlangsung tidak lama lagi. Sesuai POS Ujian Nasional 2018/2019, UN SMK dimulai pada 25-28 Maret 2019. Disusul UN SMA pada 1, 2, 4, 8 April 2019.

Berita Terkini