Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada sebuah cerita di balik simulasi darurat kebakaran yang diadakan PMK Surabaya di lingkungan RW 6 Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan.
Seorang warga bernama Siti Juariah (56) mengaku kaget, saat segerombolan pemuda di ujung gang depan rumahnya berteriak "kebakaran".
Setelah mendengar teriakan itu, ia mengaku mencari cucu perempuannya yang sempat berpamitan kepadanya untuk bermain di luar rumah.
"Kaget saya. Saya keluar rumah lihat orang-orang kok banyak katanya kebakaran gitu," ceritanya kepada TribunJatim.com, Selasa (8/1/2019).
• Selama Januari hingga Juni 2019, PMK Surabaya Akan Gencar Beri Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran
Mengaku panik, nenek lima cucu itu sempat berlarian ke ujung gang 4 untuk menyelamatkan cucunya.
Hal ini karena dirinya tak tahu persis di mana pusat "kebakaran", yang dikiranya terjadi.
"Katanya rumahnya orang di dalam gang kebakar. Ya saya lari aja," katanya.
Siti berlari hingga ke ujung gang, lalu bertemu seorang tetangganya yang kemudian memberikan penjelasan, bahwa "kebakaran" yang terjadi merupakan pemberitahuan untuk simulasi tanggal darurat yang diadakan PMK Surabaya.
Mendengar hal itu, Siti mengaku lega.
"Kaki saya sakit, badan saya capek lari-larian tadi," lanjutnya seraya memegang kedua lututnya.
• Ajak Warga Kelurahan Jepara Surabaya Simulasi Kebakaran, PMK Surabaya Bentuk Tim Tanggap Darurat
Semula, Siti tahu bila di depan pertigaan balai RW 6 di Kelurahan Jepara ada sebuah sosialisasi sekaligus simulasi kebakaran yang diadakan pengurus RW dan RT dipandu Dinas PMK Surabaya.
Siti mengaku, hanya sebentar saja mengikuti di bagian awal proses simulasi, dan tak lama kemudian memutuskan pergi karena ada keperluan di rumah.
"Saya tahu tadi pagi sempat ikut, tapi cuma sebentar," akunya.
"Kalau sejak awal bilang simulasi ya nggak kaget. Semoga saja nggak kejadian sungguhan di sini," harapnya.