Fakta Baru Murid Aniaya Guru, Ucapan Nur Khalim Saat Dianiaya hingga AA yang Tak Masuk Sekolah

Penulis: Willy Abraham
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nur Khalim (30), guru honorer di SMP PGRI Wringinanom Gresik yang ada dalam video viral.

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Nur Khalim (30), guru honorer yang mengajar mata pelajaran IPS di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, menceritakan kembali kronologi saat dilecehkan muridnya di dalam kelas.

Pria yang kerap disapa Pak Alim ini mendadak ‘terkenal’ menyusul tindakan tidak sopan muridnya saat ditegur agar tidak merokok di dalam kelas yang videonya viral di media sosial.

Bahkan, siswa bernama AA (15) ini dengan berani menantang dan memegang kerah baju Nur Khalim beberapa kali.

Tidak sampai di situ, AA semakin menjadi-jadi dan berani memegang kepala gurunya itu.

Ikan Mati di Sungai Brantas Wringinanom Gresik Diduga Akibat Pembuangan Limbah Industri

Teman sekelasnya, tidak ada yang menegur. Mereka lebih memilih merekam aksi tidak terpuji tersebut.

Sambil diselingi tawa, mereka tampak menikmati apa yang dilakukan temannya kepada seorang guru.

Berikut wawancara Surya (Grup TribunJatim.com) dengan Nur Khalim sebelum proses mediasi yang berlangsung di Polsek Wringinanom:

Bagaimana kronologi murid yang melecehkan Anda saat di kelas?

Malam sebelumnya saya mimpi, karena sering memikirkan kenakalan anak-anak dan mengobrak mereka di warung kopi. Sabtu (2/2) pagi, saya berangkat ke sekolah dan sekitar jam 6.15 WIB saya sudah ada di sekolah. Hingga jam 7.00 kok tidak ada yang masuk. Jam 7.15 saya disuruh Bapak Kepala Sekolah untuk mengambil foto ijazah. Saya tidak lewat jalan raya, tetapi lewat gang yang dekat PGRI itu ada warung kopi.

Saya lihat kok sepedanya anak-anak ada di sini, padahal jam 07.30 warung masih tutup. Saya gedor-gedor saya suruh keluar. Kalau tidak ada yang kembali ke sekolah, saya panggil orang tua.

Pukul 08.00 saya kembali ke sekolah, mereka menggedor-gedor mempratikkan saya tadi. Saya masuk, tetapi mereka masih di luar. Mereka merokok. Kepala skeolah meminta siswa untuk masuk, karena saya sudah di dalam.

Saat mereka semua masuk, kelas semakin ramai karena ada satu anak yang marahnya keterlaluan. Bangku dari depan sampai belakamg digebrak-gebrak sampai naik-naik ke atas bangku. Kreativitas anak-anak di atas bangku diturunin, buku saya di atas meja juga di buangi ke bawah.

Kemudian di atas bangku menghisap rokok. Dia bilang, ini loh saya berani merokok di depan kamu.

Saya bilang matikan, marahnya semakin memuncak, lalu dia seperti itu. Saya cuma bilang, jangan diteruskan nanti berbahaya.

Lalu naik ke atas bangku masih merokok, saya minta rokoknya malah dilempar ke temannya. Saya dapat rokoknya, lalu saya matikan.

Setelah itu, wali kelasnya masuk. Semuanya diam, diminta untuk sopan kepada saya. Semuanya diam, terus yang gebrak-gebrak meja tadi itu di pojokan tidak mengerjakan tugas.

Saya biarkan saja, karena kasihan kalau mengganggu teman-temannya yang niat sekolah.

Lalu apa yang terjadi setelah Anda dilecehkan?

Saya mendapati beberapa siswa yang melapor ke saya, karena AA usai dipukuli oleh anak Pasinan. Karena saya kan warga Pasinan, mereka tidak terima saya diperlakukan seperti itu.

Tetapi saya tidak tahu bukti fisiknya. Orang tuanya juga melapor.

Hari Senin itu juga saat anaknya mau berangkat simulasi, minta maaf ke saya.

“Pak minta maaf ya, karena ketidaksopanan saya”.

Saya maafkan dan persilahkan ikut simulasi.

Selasa libur, Rabu saya lihat dia sendirian tidak ada temannya katanya diancam anak Pasinan. Tetapi saya tidak tahu sendiri.

Bagaimaan perasaan Anda dilecehkan seperti itu oleh anak didik sendiri ?

Sebenarnya mau mukul saja. Pikiran hati Astaghfirullah ingin balas, tetapi saya belajar pengalaman dari guru-guru yang terjadi kebanyakan memukul sedikit sudah langsung dihukum.

Saya belajar dari situ menahan amarah, bahwa tujuan saya mengajar mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa.

Ingin menciptakan generasi emas Indonesia 2019-2020 bisa bersaing dengan negara lain. Yang saya pikirkan saya ingin memintarkan anak-anak karena mendekati Ujian Nasional.

Apa harapan Anda setelah kejadian ini?

Harapan saya kepada guru-guru kenakalan anak jangan dibalas dengan tangan. Jadilah guru yang profesional dan diberikan ilmu megurusi sifat anak yang dari berbagai kalangan.

Saya harap guru-guru baik swasta maupun negeri, kalau ada anak yang ditangani dengan yang halus dulu, kalau memang tidak bisa diatur coba dikembalikan ke orang tua. Kalau orang tua tidak merespons kembalikan ke pihak yang berwajib.

Apa sudah memaafkan kejadian ini?

Hari Jum'at sudah saya jelaskan ke kepala sekolah, Kamis orang tua tidak percaya tetapi saya jelaskan bahwa itu kejadian beneran. Biasanya cuma menggoda, tetapi kemarin memang sudah terlalu.

Berapa tahun Anda mengajar ?

Sejak tahun 2013-2014.

Berapa gaji yang Anda terima selama ini?

Dari Bendahara sekolah gaji saya Rp 450.0000, kalau menuruti keinginan sebenarnya tidak cukup.(Wil/TribunJatim.com).

 Hari ini, AA Siswa SMP PGRI Wringinanom Gresik Tidak Ikuti Upacara

Hari pertama sekolah AA (15) siswa yang menantang gurunya saat ditegur di dalam kelas tidak mengikuti upacara, Senin (11/2/2019).

Pada upacara hari senin yang dimulai pukul 07.30 WIB diikuti oleh seluruh siswa kelas 7,8,9 dan jajaran Muspika Wringinanom.

Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro di halaman sekolah SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

Beberapa siswa putra dan putri dibagi menjadi dua kelompok, siswa putra berada di halaman sekolah yang dekat dengan halaman rumah warga.

Siswi putri berada di garasi mobil menjadi paduan suara. Dalam upacara yang berlangsung selama kurang dari satu jam itu, Kapolres memberikan pesan kepada para siswa BEST (Behaviour, Empati, Strong dan Tangguh).

Diharapkan siswa SMP dapat menjadi generasi berperilaku baik, peduli, kuat dan tangguh dalam segala hal.

Tak luput, Kapolres mensosialisasikan tentang Generasi Milenial Road Safety Festival. Secara simbolis Kapolres memasangkan helm berwarna putih dan menempelkan stiker kepada tiga siswa yang menjadi petugas upacara.

"Setiap senin kami menjadi pembina upacara di sekolahan, alhamdulilah pagi hari ini saya berkesemparan menjadi pembina upacara di SMP PGRI Wringinanom untuk memberikan edukasi hukum kepada adik-adik pelajar kita," ujarnya.

Lanjut Kapolres, kedepannya akan menjadi pelajaran berharga bagi pihak-pihak terkait supaya tidak kembali terulang.

Terpisah, Kepala sekolah SMP PGRI Wringinanom, Rusdi mengatakan, AA pada hari ini tidak mengikuti upacara.

"Tadi sudah dijemput sama guru-guru tetapi orang tuanya minta anaknya tidak masuk sekolah hari ini," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Pihaknya juga tidak memberikan sanksi apapun kepada AA karena dia kelas IX SMP mau melaksanankan UNAS. (wil/TribunJatim.com).

Guru Jemput AA di Rumahnya, Ortu AA Tidak Izinkan Berangkat ke Sekolah, Ini Alasannya

Guru-guru SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik menjemput AA ke rumahnya agar masuk ke sekolah.

Apalagi hari ini adalah Try Out hari pertama Bahasa Indonesia.

"Tadi pagi sama guru-guru sudah jemput kerumahnya," ujar Kepala Sekolah SMP PGRI Wringinanom, Rusdi, Senin (11/2/2019).

Tetapi, pihak keluarga belum mengizinkan anaknya untuk kembali ke sekolah pada hari ini.

"Sementara tidak usah ke sekolah dulu," ujarnya sambil menirukan ucapan orang tuanya.

Rusdi melanjutkan, sangat disayangkan apabila AA tidak masuk pada hari ini. Mengingat, Try Out hari pertama pelajaran Bahasa Indonesia pukul 10.00 WIB.

Padahal, pihak sekolah tidak memberikan sanksi apapun kepada AA usai perbuatan tidak terpujinya kepada Nur Khalim.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar AA fokus belajar mengingat dia duduk dibangku kelas IX SMP.

"Tidak ada sanksi, alasannya anak itu kelas IX yang sebentar lagi ikut UNBK," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.

Pada hari ini, upacara hari senin di SMP PGRI Wringinanom, dihadiri Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, jajaran Polsek Wringinanom, jajaran Muspika dan seluruh siswa kelas VII, VIII, IX.

Beberapa siswa putra dan putri dibagi menjadi dua kelompok, siswa putra berada di halaman sekolah yang dekat dengan halaman rumah warga.

Siswi putri bertugas menjadi paduan suara. Dalam upacara yang berlangsung selama kurang dari satu jam itu, Kapolres memberikan pesan kepada para siswa BEST (Behaviour, Empati, Strong dan Tangguh).

Diharapkan siswa SMP dapat menjadi generasi berperilaku baik, peduli, kuat dan tangguh dalam segala hal.

Tak luput, Kapolres menosialisasikan tentang Generasi Milenial Road Safety Festival.

Secara simbolis Kapolres memasangkan helm berwarna putih dan menempelkan stiker kepada tiga siswa yang menjadi petugas upacara.

Seusai memberikan amanah, Kapolres memanggil Nur Khalim dan memberikan bingkisan.

Keduanya bersalaman dan diakhiri dengan pelukan.

"Setiap senin kami menjadi pembina upacara di sekolahan, alhamdulilah pagi hari ini saya berkesemparan menjadi pembina upacara di SMP PGRI Wringinanom untuk memberikan edukasi hukum kepada adik-adik pelajar kita," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Lanjut Kapolres, ke depannya akan menjadi pelajaran berharga bagi pihak-pihak terkait supaya tidak kembali terulang. (wil/TribunJatim.com).

Berita Terkini