Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek menggelar acara pelepasan mantan bupati, Emil Elestianto Dardak yang kini sudah resmi menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur, Jumat (15/2/2019).
Pelepasan bupati adalah kegiatan yang biasa dilakukan setelah pejabat bupati purna tugas.
Acara ini diisi dengan hiburan rakyat dan aneka makanan tradisional yang digratiskan.
Ada sekitar 21 gerobak makanan tradisional yang diundang ke dalam pendopo kabupaten.
• Ngantor Pertama, Khofifah Kunjungi Dinas Kominfo, Emil Dardak Temui 3 Bupati Bahas Wilayah Selatan
• VIDEO: Khofifah-Emil Duet Bareng Tantri Kotak Usai Pidato Kerakyatan di Tugu Pahlawan Surabaya
Masyarakat juga dibebaskan masuk pendopo untuk melepas mantan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Masyarakat pun antusias menikmati berbagai makanan.
Salah satu yang diundang menjajakan makanannya adalah Siti Nuryanti, penjual sate ayam di depan pasar sore Trenggalek.
"Saya siapkan 1000 tusuk sate yang sudah dibakar. Jadi di sini tinggal disajikan," ujar Siti.
Namun antusiasme masyarakat terlalu besar. Kurang dari 10 menit sate ayam di gerobak Siti habis.
• VIDEO: Hari Pertama Ngantor, Gubernur Jatim Khofifah dan Wagub Emil Tinjau Ruang Gubernuran
• Hari Pertama Ngantor, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Doa Dulu Sebelum Duduki Kursi
"Awalnya saya sajikan satu porsi berisi 5 tusuk sate sama lontong," sambung Siti.
Karena serbuan masyarakat, Siti kewalahan menyajikan.
Satu porsi akhirnya hanya berisi dua tusuk dan tiga tusuk sate.
"Pokoknya asal cepat disajikan. Karena yang minta sangat banyak," ucapnya.
Seluruh sate yang dibawa Siti sudah dibayar oleh Bank BTN.
• Hadiri Tasyakuran Khofifah-Emil di Grahadi, La Nyalla Siap Bantu Majukan Perekonomian Jatim
• Emil Elestianto Dardak: Bu Khofifah Adalah Politisi 3 Zaman
"Kami memang diminta membagikan gratis, sudah dibayar semuanya," pungkas Siti.
Selaian makanan tradisional, nantinya ada sekitar 4000 nasi gegok yang akan dibagikan.
Rencananya Emil akan diantar sampai keluar pagar Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Emil kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya.