TRIBUNJATIM.COM, BATU - BPBD Kota Batu mengandalkan alat Early Warning System (EWS) yang dipasang di tiga titik.
Alat itu berguna untuk mendeteksi bencana longsor. Sampai saat ini Kota Batu masih memiliki tiga alat. Koordinator Pusdalops BPBD Batu Ismu Buana mengatakan Alat ini dipasang di Desa Gunungsari dan Desa Gunungbrantas.
Pemasangan di dua tempat itu karena lokasi tersebut merupakan daerah rawan bencana longsor.
"Alat ini untuk membantu masyarakat dalam peringatan dini. Terutama di daerah yang memang rawan longsor. Alat ini untuk peringatan dini saja," kata Ismu, Kamis (21/3/2019).
Alat ini sudah ada sejak tahun 2016 lalu dan merupakan hibah dari ESDM Provinsi Jatim.
• Longsor Candipuro, Polisi Imbau Pengendara dari Malang Menuju Lumajang agar Cari Jalur Alternatif
• BPBD dan PMI Kabupaten Malang Belum Kirimkan Petugas ke Lokasi Longsor Candipuro Lumajang
Semestinya ada penambahan alat ini yang ditaruh di daerah yang rawan longsor. Alat ini cara berfungsinya adalah mengirimkan sinyal kepada tim Pusdalops yang kemudian diteruskan kepada masyarakat.
"Alat ini bisa mengetahui tekanan pori tanah, pergeseran tanah dan kemiringan tanah. Alat ini untuk mendeteksi dini saja, sehingga dari tim BPBD dan masyarakat bisa waspada," imbuhnya.
Ia mencontohkan saat kejadian longsor di sekitar area dipasangkan EWS. Setelah kejadian longsor ketika ada longsor susulan masyarakat bisa waspada.
Daerah yang perlu ditambah untuk pemasangan alat ini bisa di Desa Tulungrejo, Kelurahan Temas, Desa Punten.
Tetapi pihaknya tetap memberikan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di dekat lereng. Serta di daerah yang pernah mengalami tanah longsor.
"Sebenarnya perlu adanya penambahan EWS untuk banjir. Karena di Kota Batu juga sering terjadi banjir," pungkasnya.