TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Timnas U-23 Indonesia baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Vietnam dalam babak kualifikasi Grup K Piala AFC U-23 2020 di Stadion National My Dinh, Hanoi, Minggu (24/3/2019) lalu.
Kekalahan ini berujung pada kegagalan skuat Garuda tampil di Piala AFC U-23 2020 mendatang.
Terkait kekalahan ini, manajemen Arema FC angkat bicara.
• Manajemen Arema FC Telah Siapkan Tiga Calon Striker untuk Gantikan Robert Gladiator
Menurut General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, kekalahan ini dapat dijadikan pelajaran berharga untuk langkah ke depan, terutama dalam menentukan pemain yang akan berlaga.
Bagi Ruddy Widodo, kematangan susunan pemain benar-benar harus diisi oleh pemain yang mengikuti sejak awal proses persiapan tim, sehingga chemistry antar pemain dapat terlihat.
"Sepak bola itukan kerja kolektivitas, tidak bisa yang tiba-tiba. Desain harus disiapkan. Sehebat apapun seorang pemain, kalau baru bergabung dengan tim menurut pengalaman saya, kurang bisa berkontribusi," kata Ruddy Widodo, Selasa (26/3/2019).
• Dua Faktor yang Membuat Robert Gladiator Berpotensi Dicoret dari Arema FC
"Bukan pemain itu jelek, tapi sepak bola itu kerja sama 11 orang, disamping kerja sama teknis itu, juga ada faktor chemistry, chemistry dibangun lama," tambahnya.
Dalam hal ini, Ruddy Widodo tak meragukan kemampuan Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani yang baru bergabung bersama skuat Garuda, namun secara permainan, tampak chemistry yang ditampilkan masih kurang menyatu dalam tim.
Terbukti dalam permainan, aliran bola skuat Garuda tak berjalan lancar, sehingga berpengaruh pada peluang yang didapat.
• Aji Santoso Ungkap Alasan Sering Mengganti Kapten Tim Persela Lamongan di Tiap Laga
"Bukan kualitas Saddil dan Egy jelek, kualitas mereka bagus, mungkin pertimbangan pelatih ingin menambah dan meningkatkan kualitas, tapi tanda kutip ini kan pemain baru bergabung, jadi tidak bisa mendadak," ujarnya.
Pihaknya berharap agar kekalahan kemarin dapat dijadikan pelajaran bagi semua komponen di Timnas U-23 Indonesia. (Surya/Dya Ayu)