Tak Kunjung Balik dari Kamar Mandi, Ibu di Pasuruan Ini Lemas Lihat Anaknya Ternyata Gantung Diri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juanidi yang masih berusia 22 tahun dibopong oleh tetangga. Junaidi ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya.

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Teriakan Juariyah memecah suasana Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/4/2019) siang.

Suara itu membuat tetangga Juariyah berbondong - bondong datang ke rumahnya.

Para tetangga pun khawatir terjadi apa - apa terhadap Juariyah.

Juariyah merupakan ibu rumah tangga yang baru saja pulang opname di rumah sakit. Rasa penasaran itu pun terjawab.

Tetangga melihat Juariyah lemas di dalam rumahnya.

Wanita yang Tewas Tersambar Kereta Api Pasundan di Wonokromo Surabaya Diduga Sengaja Bunuh Diri

Pria Asal Kecamatan Palang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Alami Depresi dan Sempat Minta Minum

Tapi, bukan karena sakitnya kambuh, ternyata, Juariyah lemas setelah melihat anaknya, Junaidi gantung diri di dalam rumahnya, tepatnya di dapur.

Juanidi masih berusia 22 tahun. Belum diketahui jelas apa alasan yang membuat anak muda ini mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak lazim itu.

Ia mengikatkan sebuah tampar di sebuah kayu di plafon dapur rumahnya.

Lantas, ia mengikatkan lehernya di tampar itu.

Ia pun bergelantungan sebelum akhirnya Junaidi menghembuskan nafas terakhirnya.

Lurah Pagak, Kastolan mengatakan, sebelum bunuh diri korban ini pamit ke kamar mandi ke ibunya.

Saat itu, ibunya sedang di kamar. Awalnya, tak ada kecurigaan sama sekali.

Namun, ibunya mulai curiga setelah, Juanidi tak kunjung kembali dari kamar mandi.

Dengan kondisi yang kurang sehat, ibunya ke belakang untuk mencari anaknya.

"Saat di cek ke kamar mandi, ternyata korban sudah meninggal gantung diri. Ibunya pun shock dan minta tolong ke saudara," jelasnya.

VIDEO VIRAL Pengemis Kepergok Bawa Mobil Sendiri, Marah Saat Direkam Warga dan Coba Pukul Ponsel

Detik-detik Momen Pertemuan Luna Maya dan Syahrini, Cipika-cipiki sampai Rangkulan

Kapolsek Beji Polres Pasuruan, AKP Prayitno mengatakan, keluarga korban menolak proses otopsi terhadap jenazah korban.

Keluarga meminta jenazah korban langsung dimandikan dan dimakamkan.

"Tapi kami tetap melakukan sesuai dengan SoP kami. Sejauh ini, kami juga belum mengetahui alasan korban ini bunuh diri. Ada yang bilang korban frustasi karena resign dari pekerjaan, ada yang bilang putus pacaran, dan lainnya. Kami juga masih mendalami kasus ini," pungkas dia. (Surya/Galih Lintartika)

Berita Terkini