Liga Indonesia

Komentari Aturan Final Pakai Format Home-Away, Manager Persebaya: Lebih Fair, Kedua Tim Bisa Untung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapten Arema FC, Hamka Hamzah dan Kapten Persebaya Rendi Irwan saat derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan pada Liga 1 2018.

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Ndaru Wijayanto 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Piala Presiden 2019 sudah memasuki babak final yang menyajikan rivalitas dua tim asal Jatim.

Partai puncak tersebut mempertemukan antara Persebaya vs Arema FC dengan sistem home and away.

Persebaya lebih dulu menjamu Singo Edan di Stadion Gelora Bung Tomo pada 9 April 2019.

Candaan Ingin Jumpa Arema FC Terkabul di Babak Final, Manager Persebaya: Tidak Ada Kata Mundur Lagi

Ani Yudhoyono Tes Sumsum Tulang Belakang Setelah dari ICU, Simak Info Soal Risiko hingga Prosesnya!

Kemudian leg kedua, Arema FC akan menjamu Bajul Ijo di Stadion Kanjuruhan pada 12 April 2019.

Manajer Persebaya Candra Wahyudi mengaku, pihaknya siap dengan aturan final home and away.

"Ini kan turnamen yang regulasinya dari PSSI, kita sebagai klub peserta akan ikuti itu," jelas Candra.

Menurut pria kelahiran Bojonegoro itu, ada segi positif dari final dengan sistem home and away.

Selain sama-sama bisa menjadi tuan rumah, kedua tim bisa mendapat keuntungan dari penjualan tiket.

Madura United Kalah Lawan Persebaya di Semifinal Piala Presiden 2019, Zah Rahan: Saya Puas

Tampil Simpel, Jaket Jeans Maia Estianty Saat Foto Bareng Irwan Mussry Capai Jutaan Rupiah

"Memang kalau home-away lebih fair, kedua tim finalis dapat kesempatan jadi tuan rumah dan kesempatan dapat pemasukan dari tiket," jelasnya.

Hanya saja ada resiko yang besar untuk menggelar laga final dalam suasana rivalitas kedua tim.

"Tinggal antisipasi adanya tensi tinggi, meski sudah biasa dalam pertandingan, tapi bagaimana bisa mengedepankan suasana yang lebih dingin," ujar Candra.

Berita Terkini