Jeritan Histeris Pembunuh Budi Hartanto di Tengah Malam Dibongkar Tetangga, Sampai Teriak Takut
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sebuah pengakuan disampaikan oleh warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola pembunuh guru honorer, Budi Hartanto.
Tetangga, mengaku mendengar jeritan histeris, dan ketakutan dari pelaku.
Warga di sekitar warung nasi goreng yang dikelola Aris Sugianto, satu di antara tersangka pelaku mutilasi Budi Hartanto (28) sempat curiga saat mendengar suara jeritan pelaku pada tengah malam.
Aris diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sujilah (65) tetangga sebelah timur warung nasi goreng mengungkapkan, dirinya mengetahui pelaku sempat menjerit -jerit ketakutan pada malam hari.
• Tulisan Kemarahan di IG UAS Saat Dicatut Akun Said Didu yang Diretas, Mahfud MD Bicara Pelakunya
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan. Padahal di warungnya juga ada temannya. Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada tribunjatim, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian diluar dari balik kelambu rumahnya.
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada sejumlah temannya.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.
Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.
"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan ? Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya.
Kejadian pelaku yang menjerit-jerit ini berlangsung sekitar tiga hari pascapenemuan mayat Budi Hartanto, guru honorer dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris kemudian tutup.
Usaha warung nasi goreng di Desa Sambi baru sekitar 10 hari. Sehingga warga belum banyak yang mengetahui identitasnya.
Termasuk Sujilah yang rumahnya bersebelahan malahan mengaku belum kenal namanya.
"Kami memang sempat bertegur sapa, tapi saya tidak tanya siapa namanya," ujarnya.
Sedangkan warung yang dipakai berjualan milik warga yang saat ini merantau bekerja sebagai TKI di Malaysia. Aris yang juga pernah menjadi TKI di Malaysia merupakan warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Aris bersama dengan Azis merupakan dua tersangka kasus mutilasi Budi Hartanto, guru honorer dan pemilik sanggar CK Dance Home yang berlokasi di ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.(dim)
Pakai Akun 'Dokter Cinta', Pelaku Mutilasi Guru Budi Kerap Unggah Status & Video, Isinya Patah Hati
Aris Sugianto salah satu pelaku mutilasi Budi Hartanto (28), guru honorer juga memiliki akun facebook dengan nama dokter cinta. Malahan di akun facebooknya banyak diisi unggahan video aktivitas kesehariannya.
Aris bersama dengan Azis merupakan dua pelaku mutilasi terhadap Budi Hartanto yang berbentuk mayat tanpa kepala dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Dari penelusuran yang dilakukan tribunjatim, Minggu (14/4/2019), Aris mengunggah sedikitnya 66 video di akun facebook dan puluhan foto.
Video terakhir yang diunggahnya saat rekannya memanjat untuk memetik buah nangka. Aris terlihat yang menangkap buah nangka berukuran kecil.
Namun yang sering diunggahnya video bakar-bakar ayam di rumahnya. Setidaknya ada 4 video bakar-bakar ayam yang dilakukan Aris bersama teman-temannya.
Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Video lainnya saat Aris mengambil dompet mengeluarkan uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Video ini mendapatkan komentar dari sejumlah rekannya.
Dari akun facebooknya Aris terakhir menggunggah fotonya memakai kaos hitam pada 1 Februari 2019. Sedangkan unggahan awal di akun dokter cinta tertanggal 3 Juli 2018.
Pada akun yang sama juga terlihat Aris memakai kaos hitam bertuliskan "Pejuang Kapusan". Dengan kaos yang sama, Aris ditangkap petugas kepolisian saat menumpang bus dengan tujuan Jakarta.
Di rumahnya Aris juga memposting video saat memberi makan ternak lele dan kambing. Termasuk video saat dibesuk sejumlah rekannya saat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit.
Namun di akun facebook miliknya tidak ada kontak pertemanan dengan Budi Hartanto, guru honorer yang menjadi korban mutilasi.
Beberapa unggahan status facebook, misalnya pada 27 Oktober 2018 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:
Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumongso".