TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Banjir yang melanda Kabupaten Gresik selama delapan hari terakhir terpantau berangsur surut.
Banjir yang sempat merendam lima kecamatan tersebut kini hanya tersisa di empat desa di tiga kecamatan.
Menurut data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, di Kecamatan Cerme kini hanya ada dua desa yang masih tergenang yakni Desa Semampir dan Desa Tambak Beras.
Desa Semampir, jalan masih tergenang 30 sentimeter dan 20 rumah masih tergenang.
Sedangkan Desa Tambak Beras banjir berangsur-angsur surut jalan desa masih tergenang air setinggi 30 sentimeter.
(Banjir Kali Lamong, Tim Tagana Dinsos Kab Gresik Sediakan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir)
Jumlah rumah yang tergenang kini tinggal 150 rumah dan Tambak seluas 550 hektare.
"Jalan raya sudah mulai surut kendaraan besar juga sudah bisa melintas," ujar Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Tarso Sagito, Selasa (7/5/2019).
Pantauan di lapangan, meski jalan sudah surut masih banyak warga yang mencari ikan di tepi jalan. Baik menggunakan pancing maupun jaring.
Di Kecamatan Kedamean, Desa Cermen masih terendam banjir dengan ketinggian berkisar 50 sentimeter. Jumlah rumah tergenang berjumlah 50 rumah.
Desa terakhir berada di Kecamatan Kedamean, Desa Watang Rejo masih tersenang sekitar 30 sampai 40 sentimeter. Jumlah rumah tergenang mencapai 92.
Luapan kali Lamong juga menggenangi tambak milik warga seluas 20 hektar.
Reporter: Surya/Willy Abraham
(Jemaat Gereja Destiny Church Bantu Salurkan Makanan Buka Puasa untuk Korban Banjir di Gresik)