TRIBUNJATIM.COM - Saat lebaran biasanya kita menyiapkan kudapan untuk disajikan kepada para tamu.
Kudapan ini biasanya kue kering Kastengel dan Nastar.
Dua kue kering ini kerap muncul saat momen lebaran.
Tapi tahukah kamu? Asal usul kastengel dan nastar, kue kering yang identik dengan lebaran?
• Asal Usul Tradisi Mudik saat Hari Raya Idul Fitri, Ternyata Dilakukan Sejak Masa Kerajaan Majapahit
Kastengel, kue kering dengan bahan dasar keju ini merupakan resep asli Belanda lho.
Nama asli dari Kastengel adalah kaasstengels yang berasal dari kata kaas (keju) dan stengels (batangan).
Jadi secara etimologi kastengel berarti kue keju batangan.
Di negara asalnya, kastengel berbeda dengan di Indonesia.
• Ditanya Kapan Lulus & Kerja Di mana saat Lebaran? Ini Tips Cara Jawab dengan Santai Tanpa Emosi
Bentuknya lebih panjang sekitar lebih dari 30 sentimeter, sedangkan di Indonesia bentuk kastengel ini lebih kecil yaitu seukuran 4 sentimeter.
Ukurannya menjadi lebih kecil kemungkinan karena di Indonesia tidak ada oven yang memiliki ukuran besar.
Di Indonesia, kastengel banyak disajikan saat perayaan hari raya keagamaan seperti Lebaran dan Natal.
Tidak jauh berbeda dengan Kastengel, Nastar juga merupakan salah satu resep kue asal Belanda.
• 10 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2019 yang Unik dalam Bahasa Daerah, Jawa hingga Manado
Nama nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda ananas dan tart, gabungan dua kata tersebut akhirnya disingkat pelafalannya menjadi nastar.
Kue kering nastar ini terbuat dari campuran adonan terigu, mentega, gula, dan telur.
Kue nastar biasanya berbentuk bulat dengan tambahan cengkeh atau kismis di atasnya.
Awalnya resep kue nastar terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry atau apel.
Namun karena buah-buah tersebut susah didapatkan di Indonesia, isian pie diganti dengan buah nanas yang memiliki rasa asam manis yang serupa.
• Tak Mudik? Jangan Sedih, Coba Lakukan 5 Kegiatan Ini Agar Libur Lebaran Tetap Seru dan Menyenangkan!
Selain itu, bentuk kue pun dimodifikasi menjadi bulat-bulat kecil ukuran sekali makan sehingga jadi camilan yang lebih praktis.
Kue bercita rasa legit dan renyah ini dulunya juga hanya dibuat saat perayaan hari-hari besar dan hanya disajikan untuk para bangsawan atau kaum priyayi dan orang-orang kaya.
Lambat laun, resep kue ini menyebar juga sehingga jadi kue yang merakyat dan tetap identik dengan perayaan hari besar seperti Lebaran.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Asal Usul Kastengel dan Nastar, Kue Kering yang Identik dengan Lebaran