TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sanksi denda Rp 125 juta yang didapat Arema FC dalam dua laga dari tiga laga yang dijalani membuat Arema FC gerah.
Sanksi pertama senilai Rp 75 juta didapat saat Aremania terlibat bentrok dengan suporter PSS Sleman pada laga pembuka Liga 1 2019 di Sleman, sementara sanksi kedua senilai Rp 50 juta, didapat pada pekan ketiga saat Arema FC menjamu Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, karena suporter tim tuan rumah menyalakan flare.
Tak ingin hal buruk ini terulang, dalam waktu dekat manajemen akan mengajak aremania bertemu untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman agar tak terulang kembali.
• Aremania Nyalakan Flare Saat Pertandingan Lawan Persela, Arema FC Kena Denda Komdis PSSI Rp 50 Juta
• Pernah Jadi Saksi Kericuhan Suporter, Laras Carissa Devinta Tak Trauma Nonton Arema FC di Stadion
Sebab tak dipungkiri, denda yang didapat membuat klub merugi.
"Dalam waktu dekat kami akan ajak diskusi aremania, mungkin dikemas Halal Bihalal untuk saling memberikan pemahaman," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC, Minggu (16/6/2019).
Diharapkan dengan adanya pertemuan nanti aremania memiliki pemahaman lebih untuk dapat menjaga nama baik klub.
"Jadikan sanksi ini menjadi momentum bersama dalam berbenah. Tidak ada yang patut disalahkan. Yang patut disalahkan jika kita tidak bergerak bertemu dan berdiskusi dan bersolusi," jelasnya.