Anjloknya Harga Jual Ayam Potong Usik Polisi Untuk Mengusutnya, Diduga Ada Permainan Distribusi

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anjloknya harga jual ayam potong yang terjadi di tingkat peternak ditanggapi seirus oleh Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menengarai, ada oknum yang bermain dalam mekanisme distribusi ayam potong.

Sehingga menyebabkan munculnya disparitas harga ayam potong di tingkat peternak dan ditingkat pasar.

HUT Bhayangkara ke-73, Polda Jatim Bagi Makanan dan Sembako Gratis, Catat Tanggal dan Lokasinya!

Polda Jatim Bantah Klaim Ormas yang Berangkatkan Rombongan Warga Jawa Timur ke Mahkamah Konstitusi

Imbau Masyarakat Jatim Tak ke Jakarta, Polda Jatim: Nonton Vonis Sidang Lewat Media Lebih Elegan

"Kami lihat bahwa beberapa komoditas salah satunya yang paling jadi sorotan adalah harga ayam," katanya pada awakmedia, Minggu (30/6/2019).

Berdasarkan catatannya, saat ini harga ayam potong ditingkat peternak perkilogramnya, dibandrol harga sekitar delapan ribu rupiah hingga sembilan ribu rupiah.

Namun anehnya, gumam Barung, harga jual ayam potong ditingkat pasar, masih relatif stabil berkisar Rp 37 Ribu.

Artinya, terdapat disparitas atau jarak harga yang cukup jauh.

Sehingga, Barung menduga, ada permainan yang dilakukan oknum di bagian mekanisme distribusi.

"Kami akan mencari dulu, pertama distribusi dulu, kemudian siapa yang bermain," lanjutnya.

Menindaklajuti keresahan itu, ungkap Barung, pihaknya telah meminta pada Direktur Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jatim untuk mengusut masalah tersebut.

Selain itu, langkah ini juga menjadi komitmen bersama antara Kementrian Pertanian (Mentan) RI bersama Kepolisian RI dalam mengusut praktik curang yang mempengaruhi stabilitas harga pangan masyarakat.

"Dalam waktu dekat kami akan melakukan penelusuran, penelitian selanjutnya juga penyelidikan, mengapa harga di tingkat produsen ini disparitasnya terlalu jauh," katanya.

"Kami sudah minta ke pak diskrimsus untuk menindaklanjuti situasionil peternak ini," tandasnya.

Berita Terkini