TRIBUNJATIM.COM - Kali ini Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, menyebut PKS akan tetap kritis terhadap pemerintah meskipun menjadi oposisi atau koalisi.
Tak hanya itu, Aboe Bakar juga menyebut partainya sudah teruji di berbagai era pemerintahan untuk membela kepentingan rakyat.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Aboe Bakar saat menjadi narasumber di program Mata Najwa pada, Kamis (4/7/2019).
• Prabowo Bertemu Jokowi Juli Ini, Faldo Maldini: Seperti Drama yang Dibuat-buat Sehingga Muncul Hero
• Ustaz Yusuf Mansur Dikritik Netizen Rayakan Ultah Putranya: Susah Amat Beragama, Santai Aja Kalem
Berawal dari Najwa Shihab selaku pembawa acara program Mata Najwa mempertanyakan soal oposisi jadi menteri kepada Aboe Bakar.
Lantas, Aboe Bakar menjawab bahwa PKS sudah terbiasa pada posisi apapun sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
"Buat PKS ya, itu terbiasa ada di dalam oposisi ataupun di dalam pemerintahan, kita sudah teruji. Di era SBY kita dua periode, di era sebelumnya kita juga sudah biasa oposisi," kata Aboe Bakar.
Dengan tegas, Aboe Bakar menjelaskan bahwa PKS selalu menjadi partai dengan kader yang kritis terhadap pemerintah.
"Di posisi oposisi dan tidak oposisi, tetap PKS itu kritis, itu intinya," tegas Aboe Bakar.
Tak tanggung-tanggung, Aboe Bakar mengatakan bahwa PKS bekerja bukan semata untuk kekuasaan, melainkan mementingkan kepentingan rakyat Indonesia.
• Soal Keaslian Berlian Barbie Kumalasari, Nagita Slavina: Kalau Dia Nggak Malu, Nggak Apa-Apa
• Debat Faldo Maldini & Tsamara Amany, DPP PSI: Oposisi Era Jokowi Kurang Berkualitas, Sekadar Nyinyir
Sehingga menurut Aboe Bakar, PKS disebut akan mendukung program pemerintah selama itu positif, baik saat menjadi oposisi atau koalisi.
"Sebab dia adalah kepentingannya untuk rakyat, kalau kami ini PKS oposisi bukan berarti di pemerintahan kita menolak semua bahasa pemerintah, tidak. Jadi bahasa pemerintah itu kita terima kalau yang positif, buruk kita tolak. Begitu juga anggaran, begitu diajukan kita terima kalau memang baik, buruk kita tolak," lanjutnya.
Menanggapi pernyataan Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan perlu adanya politik yang logis.
“Memang perlu berpolitik yang logis, waras dan cerdas. Karena apa? Perlu dipahami betul bahwa keputusan anggota kabinet ada di Presiden Jokowi. Presiden pasti memperhatikan koalisi yang kuat dan akan berbicara dengan partai koalisi. Saat ini proses tersebut sedang berlangsung,” Johnny G Plate.
Aboe Bakar sontak tertawa terpingkal mendengar Johnny G Plate menyebut kata ‘waras’.
Johnny G Plate melanjutkan, bahwa penting untuk membangun kerjasama politik di luar kabinet demi kepentingan Negara Indonesia.
• 5 Fakta Grace Natalie Ketum PSI yang Dikabarkan Jadi Calon Menteri Baru Jokowi, Cantik Berprestasi!
• Profil-Biodata Ivanka Trump, Putri Donald Trump yang Asik Mengobrol Bareng Jokowi di KTT G-20 Osaka
“Yang kedua adalah kerjasama politik itu perlu dan kita bisa bangun kerjasama politik di luar kabinet untuk kepentingan bangsa dan negara. Kami siap untuk itu,” ucap Johnny G Plate dengan mantap.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Suparno juga memberikan tanggapannya mengenai partai politik yang tergabung dalam oposisi atau koalisi.
“Berada di dalam atau di luar pemerintahan itu sama-sama mulia dan baiknya. Yang penting ada makna yang diberikan kepada bangsa,” tegas Eddy Suparno.
Adapun Badan Pemilu PDIP, Deddy Sitorus juga berpendapat “Karena kita melewati serangkaian Pemilu 2019, tikungan sejarah dan tantangan global yang kita hadapi tentu memerlukan sikap gandeng tangan dairi seluruh komponen bangsan dan gotong royong menjaga Indonesia”.
Aboe Bakar juga mengungkit kembali soal pidato Jokowi dalam rapat pleno KPU penetapan presiden dan wapres terpilih, Minggu (30/6/2019) lalu.
"Pidato Pak Jokowi itu begini, 'Bahwa saya akan jadi presiden untuk semua anak bangsa', itu kata Pak Jokowi. Beliau akan jadi presiden untuk semua anak bangsa, itu enggak diomongin juga sudah mutlak presiden harus seperti itu, pasti," kata Aboe Bakar.
• Raffi Ahmad Beberkan Masa Lalu dengan Mantan Pacar, Salah Tingkah Lihat Tyas Mirasih & Yuni Shara
• TKN Tanggapi Relawan 02 Belum Terima Putusan MK: Kelemahan Prabowo Tak Tampil Sebagai Strong Leader
Menurut Aboe Bakar, yang terpenting bukan bagaimana pembagian jabatan dari Jokowi, melainkan bagaimana Jokowi memperlakukan koalisi dan oposisi secara adil.
"Tapi yang penting, dia tidak boleh tumpul kepada koalisi, tapi tajam kepada oposisi, itu yang kita inginkan, jadi keadilan itu benar-benar jalan," ujar Aboe Bakar.
• 5 FAKTA Pablo Benua, 7 Hari Kenalan Langsung Nikahi Rey Utami hingga Mantan Anggota DPRD Sumut
• Maruf Amin Siap Lepas Sarung Setelah Dilantik Jadi Wapres: Jika Harus Pakai Celana Juga Bisa