Membongkar Spesifikasi Kapal Bantu Rumah Sakit Milik TNI AL, Ada Helipad & Bisa Angkut Ratusan Orang

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh saat mengisi sambutan di acara First Steel Cutting Kapal Bantu Rumah Sakit PT PAL Indonesia

Membongkar Spesifikasi Kapal Bantu Rumah Sakit Milik TNI AL, Ada Helipad & Bisa Angkut Ratusan Orang

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) milik TNI AL ini ternyata memiliki spefisikasi yang mencengangkan.

Seperti apa spesifikasi dan kemampuannya?

Simak selengkapnya di sini:

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - First steel cutting Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) PT PAL Indonesia dilaksanakan hari ini, Selasa (9/7/2019).

Agenda yang merupakan langkah awal dalam proses fabrikasi atau pembangunan kapal tersebut diselenggarakan di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

PT PAL Indonesia mendapat kepercayaan dari TNI AL untuk memperkuat armada dengan adanya pengadaan BRS setelah kiprahnya yang mampu menyelesaikan satu unit Landing Platform Dock KRI Semarang-594.

KRI Semarang-594 tersebtu diserahterimakan pada 21 Januari 2019 kemarin. Kini, PT PAL akan membuat armada baru BRS yang dimulai hari ini.

Acara first steel cutting BRS PT PAL Indonesia dihadiri langsung oleh; Komisaris Utama PT PAL Indonesia Laksamana TNI Siwi Sukma Adji dan Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Moelyanto.

Tujuan Sebenarnya Soekarno Letakkan Masjid Istiqlal di Dekat Istana Merdeka, Pilihan Hatta Berbeda

Pengakuan Hendropriyono Soal Jawaban Sintong Panjaitan Saat Dirinya & Kopassus Terkepung: Saya Benci

Utario Esna Putra selaku Plt Kadep Humas PT PAL Indonesia menjelaskan, Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dengan nomor pembangunan W000302 ini dijadwalkan selesai pada Oktober 2021 mendatang.

"Dari segi fungsi, BRS ini akan beroperasi sipil militer maupun bantu militer untuk angkatan laut," kata dia Selasa (9/7/2019) di Aula Bengkel Fabrikasi - Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia (PERSERO) Ujung - Surabaya.

Pada acara first steel cutting Kapal Bantu Rumah Sakit PT PAL Indonesia ini juga dihadiri oleh; Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, Danlantamal V, Katlimak Komite Kebijakan Industri Pertahanan, serta perwakilan Kementrian BUMN.

Dengan dibuatnya Kapal Bantu Rumah Sakit ini, diharapkan mampu menjadi penyokong layanan kesehatan di tengah laut serta memperkuat lini pertahanan angkatan laut Indonesia.

Kemarahan BJ Habibie Saat Ditekan Soal Kasus Timtim, Dubes Jepang Sampai Malu: Jangan Main Gertak!

Kapal Bantu RS Ini Bakal Punya Fungsi Ganda, Jadi RS Terapung Hingga Landasan Pacu Helikopter

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang akan dibangun PT PAL Indonesia atas mandat dari TNI AL akan memiliki fungsi ganda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh, saat menghadiri acara first steel cutting Kapal Bantu Rumah Skit (BRS) PT PAL Indonesia di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/7/2019).

Budiman menjelaskan, BRS dengan nomor pembangunan W000302 ini akan berfungsi sebagai bantuan sipil dan militer.

"Nantinya BRS ini akan mempermudah operasi sipil dan militer," kata dia di acara First Steel Cutting Kapal Bantu Rumah Sakit.
Sebagai bentuk operasi sipil, jelas Budiman, BRS akan menjadi rumah sakit terapung dengan penyedia layanan kesehatan di atas laut.

Bentuk layanan tersebut di antaranya memiliki fasilitas poliklinik, unit gawat darurat, fasilitas operasi, rawat inap, dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya.

Selain itu, BRS juga akan berfungsi sebagai layanan kemanusiaan, bantuan bencana alam, transportasi logistik, bantuan pencarian dan penyelamatan serta evakuasi massal.

Selain melayani operasi sipil, BRS juga akan diperbantukan untuk militer Angkatan Laut.

Dijelaskan Budiman, kapal BRS ini nantinya akan difungsikan sebagai operasi bantu militer AL terkait dukungan untuk diplomasi dan kerjasama internasional.

Tak hanya itu, BRS yang ditargetkan selesai pada Oktober 2021 ini juga bisa digunakan sebagai landasan pacu untuk helikopter angkatan laut.

Hadirnya BRS yang akan difungsikan sebagai rumah sakit terapung dengan fungsi ganda ini diharapkan mampu menjadi kekuatan baru TNI AL dalam menjaga teritori bangsa.

Tak hanya itu, BRS juga mampu berperan dalam pelayanan kemanusiaan kaitannya dengan penyedia kesehatan di atas laut.

Spesifikasi dan Kapasitas Kapal Bantu RS yang Dibuat PT PAL, Bisa Angkut 120 Kru & 163 Pasien

Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) PT PAL Indonesia yang hari ini dilaksanakan first steel cutting akan memiliki berat 7.300 ton.

Hari ini Selasa (9/7/2019) PT PAL Indonesia mengadakan first steel cutting BRS di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

BRS ini ditargetkan selesai pada Oktober 2021 dan segera dioperasikan.

BRS dengan nomor pembangunan W000302 ini memiliki kapasitas khusus.

Dijelaskan Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh, pertama, BRS PT PAL Indonesia akan memiliki berat mencapai 7.300 Ton dengan panjang 124 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 6,8 meter.

BRS PT PAL Indonesia kali ini akan memiiki kapasitas sarat air 5 meter. Kapal ini didesain untuk dapat melaju dengan kecepatan jelajah sekitar 14 knots dan kecepatan maksimum 18 knots.

"Dengan kapasitas demikian, BRS PT PAL Indonesia ini akan mampu membawa 120 orang kru, 16 orang helicopter crews, 89 staf kesehatan, 163 pasien, dan 280 orang personel yang dievakuasi," kata Budiman, Selasa (9/7/2019) di Aula Bengkel Fabrikasi - Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (PERSERO) Ujung - Surabaya, Jawa Timur.

BRS ini akan memiliki fungsi ganda, baik untuk pelayanan sipil maupun kapal bantu militer.

Terkait operasi sipil, jelas Budiman, BRS akan difungsikan untuk membantu dalam penyedia kesehatan sebagai rumah sakit terapung.

Sedangkan dari sisi militer, BRS ini akan memberi dukungan untuk diplomasi angkatan laut dan kerjasama internasional.

Berita Terkini