TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mendorong warga untuk meminum jamu. Jamu dari temulawak dan kuncit, kata dia, baik untuk mencegah dan mengobati hepatitis A.
“Sebenarnya, dalam rumah tangga itu kan paling sederhana mengobati dirinya sendiri dan keluarga dengan jamu,” kata Novita, dalam Kunjungan Kerja Ketua TP PKK bertema Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis A di Kecamatan Dongko, Senin (15/7/2019).
Dinas Kabupaten Trenggalek sudah meramu jamu tersebut dalam bentuk kapsul. Kapsul itu dibagikan ke keluarga penderita hepatitis A di daerah tersebut.
Novita bilang, kapsul jamu itu bisa dikonsumsi tiga kali sehari oleh para penderita hepatitis A. Sementara bagi mereka yang tidak menderita hepatitis A, bisa mengonsumsinya sehari sekali. Aktivitas pekerjaan sehari-hari yang melelahkan bisa membuat seseorang teridap hepatitis A.
“Alam kan begitu baik. Tuhan sudah menyediakan obat-obatan yang tersedia dalam alam,” ujar Novita.
• Roy Marten Hampir Nangis Ceritakan Kondisi Gading Pasca Bercerai, Beri Pesan Khusus untuk Sang Anak
• 9 CJH Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Haji Tahun Ini, Ada yang Hamil Muda hingga Sakit Jantung
• Baru Tiga Hari Jenazah Nelayan Kakak-Adik di Bangkalan Ditemukan Dalam Kondisi Mengapung
Dalam kegiatan itu, Novita juga mengedukasi dan memotivasi warga agar mengetahui lebih detail soal hepatitis A. Hal itu juga sebagai komitmen Pemkab Trenggalek untuk mengatasi wabah hepatitis A. Harapannya, setelah ini wabah tersebut bisa sampai di angka nol.
“Kami dari berbagai sektor, Dinas Kesehatan yang membawahi puskesmas-puskesmas, juga Tim Penggerak PKK bersama-sama berkerja keras sesuai bidangnya masing-masing,” tuturnya kepada Tribunjatim.com.
Rufianto, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, mengatakan, total kasus hepatitis A di sembilan puskesmas di Trenggalek tercatat 199 kasus. Itu data mulai dari awal Mei sampai 14 Juli 2019.
“Sampai hari kemarin, ada tiga penderita yang masih dirawat. Dua orang di puskesmas Panggul dan satu orang di Puskesmas Dongko,” kata Rufianto kepada Tribunjatim.com.
Dengan data yang ada, ia menyebut kasus hepatitis A di Kabupaten Trenggalek sudah menurun drastis.
“Ini merupakan salah usaha luar biasa dari lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan masyarakat,” tutur dia. (aflahul abidin/Tribunjatim.com)