UPDATE Kasus Pembacokan Pasangan yang Diduga Berselingkuh di Sidoarjo, Kondisi Korban Membaik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suliadi dan Kustini saat menunggu di depan ruang ICU RS Bhayangkara Surabaya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dua orang menjadi korban pembacokan sebuah rumah, Jalan Brigejen Katamso, Waru, Sidoarjo, Senin (29/7/2019) kemarin.

Keduanya hingga kini dikabarkan masih dirawat di Ruang ICU RS Bhayangkara Surabaya.

Mereka bernama Nur Aini (25) alias Eni dan M Rofi'i (37).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya sekitar pukul 17.00 WIB.

Wanita Korban Pembacokan di Waru Ditinggal Suaminya Mudik ke Sampang Madura

"Sekitar pukul 5 sore telah dilakukan olah TKP oleh tim Inafis Sat Reskrim Polresta Sidoarjo dan Polsek Waru," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJatim.com, Selasa (30/7/2019).

Setibanya di rumah sakit, lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera, tubuh kedua korban mendapati beberapa luka, namun masih dalam keadaan bernafas.

"Pada saat korban di bawa Ke RS Bhayangkara Surabaya kondisi kedua korban masih hidup dan mengalami luka," lanjutnya.

2 Korban Pembacokan di Sidoarjo Dibawa Pakai Kantong Jenazah, Ternyata Masih Hidup & Dirawat di RS

Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, luka yang didera kedua korban adalah luka sayatan akibat sabetan benda tajam.

"Korban Nur Aini luka bacok di kepala belakang dan punggung serta beberapa tusukan benda tajam di daerah bawah punggung dan kaki," katanya.

"Korban M Rofi'i mengalami luka bacok di bagian leher belakang dan beberapa luka bacokan di sekitar punggung," tambah Kombes Pol Frans Barung Mangera.

2 Korban Pembacokan Dugaan Berselingkuh di Sidoarjo Kondisinya Kritis, Ada 4 Polisi yang Jaga di RS

Sementara itu, ayah angkat Nur Aini yang bernama Suliadi (62) menuturkan, kondisi anak angkatnya itu sudah membaik.

"Ya sekarang sudah agak baikan, saya gak melihat detail semua, karena ini kan masih dalam penanganan dokter," katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan ruang ICU RS Bhayangkara Surabaya.

Sebelumnya Nur Aini memang belum bisa ditemui pihak keluarga, lantaran masih dalam penanganan instensif Tim Medis ICU RS Bhayangkara.

Namun sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (30/7/2019), ungkap Suliadi, kesadaran anak angkatnya itu mulai pulih dan sudah bisa berkomunikasi.

"Tadi sempet saya tanya 'sakit ta nak?' Dia jawab 'tidak sakit, anaknya bapak kok sakit' gitu tadi," ujarnya.

Kasus Pembacokan Diduga Selingkuhan di Waru Sidoarjo, Pembantu Teriak Minta Tolong

Saat ditanya perihal penyebab insiden pembacokan itu terjadi, Suliadi berterus terang, dirinya tak mengetahui informasi apapun soal itu.

Lantaran, kurun waktu dua tahun belakangan ia dan Kustini, istrinya tinggal di sebuah rumah di Kecamatan Gemarang, Madiun.

Percakapan di antara Nur Aini dan dirinya, hanya sebatas berbalas pesan singkat melalui ponsel semata.

"Saya kurang paham. Saya gak dikasih tau kalau ada kabar apa. Cuma saya disuruh berangkat ke sini," ujarnya.

Suliadi beserta istrinya mengaku berangkat dari Terminal Caruban Madiun sekitar pukul 02.30 WIB dan baru tiba di rumah sakit sekitar pukul 08.30 WIB.

"Saya berangkat dari Madiun, terus ke Caruban, langsung ke sini," tandasnya.

Berita Terkini