TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Bek sekaligus Kapten Persebaya Surabaya, Ruben Sanadi akui hasil buruk kalah 4-0 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, bukan karena kondisi kurang baik timnya, Kamis (15/8/2019).
Sebelum laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, tim berjulukan Bajul Ijo itu sedang pada kondisi kurang baik setelah mengistirahatkan pelatih kepala Djadjang Nurdjaman.
Pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, skuat Bajul Ijo hanya ditemani pelatih caretaker Bejo Sugiantoro.
“Kami punya pelatih caretaker, kami sepakat untuk tidak berpikir di luar hal-hal dari masalah ini, masalah pelatih kami tidak pikirkan, kami pemain selalu fokus dalam pertandingan,” terang Ruben Sanadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Kamis (15/8/2019).
• Hasil Akhir Arema FC Vs Persebaya, Singo Edan Menang 4-0 Jadi Kado Spesial Ultah Arema ke-32
• Madura United Minta Pemanggilan Pemain yang Ikuti TC Timnas Persiapan Piala Dunia Sesuai Regulasi
Ditambahkan pemain asal Papua tersebut, dia menghormati dan sudah melakukan dengan baik apapun yang diinstruksikan oleh Bejo Sugiantoro.
“Kami sebagai pemain mendukung coach (Bejo Sugiantoro), apapun keputusannya, kami terima kasih karena dia berada di belakang kami,” ucap Ruben Sanadi.
Tentang hasil minor ini, Ruben Sanadi memilih mengevaluasi bersama secara tim, tidak satu pihak pun yang perlu dijadikan kambing hitam.
“Kami pemain juga tidak ingin seperti ini, semua di luar dugaan, kami sama-sama menanggung hasil ini, kami tetep bersama-sama,” tegas Ruben Sanadi.
• Sylvano Comvalius Ubah Warna Jenggot Saat Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya
• Laga Klasik Arema FC Vs Persebaya Berakhir, Bajul Ijol Tinggalkan Markas Singo Edan Pakai Barracuda
Termasuk juga, Ruben Sanadi enggan sebut hasil minor yang didapat karena pengaruh rivalitas yang menjadikan situasi kurang bersahabat.
Satu di antaranya, para penggawa Bajul Ijo harus menaiki rantis menuju stadion.
“Sebagai pemain profesional, kami tidak pernah takut teror apapun, mau hajar apapun di luar itu kami tidak pernah takut, apapun kami tetap bersama, kami akan tetap bersama pelatih,” pungkas Ruben Sanadi.
Hasil ini menjadi kekalahan terbesar yang dialami Persebaya Surabaya dari total empat kekalahan sejauh ini.
Tiga kekalahan lain miliki skor identik 2-1, dari Bali United, PSS Sleman, dan PSM Makassar.
• Takluk Dari Arema FC, Manajeman Persebaya Akan Segera Putuskan Pelatih Baru
• Madura United Vs Persija Jakarta, Julio Banuelos Puji Sang Mantan sebagai Bek Terbaik Indonesia
Sekaligus juga menjadi kekalahan terbesar Persebaya Surabaya atas Arema FC selama bermain di Malang sejak tahun 1992.
Sekaligus mempernjang rekor Persebaya Surabaya tidak bisa raih poin di Malang.
Kali terakhir bisa bawa pulang satu poin di Liga Indonesia musim kompetisi 1997-1998.
Laga yang berlangsung 12 April 1998 silam tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0.
Setelahnya, Persebaya Surabaya selalu telan kakalahan. (Khairul Amin)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: