Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kabar konflik yang melibatkan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang menjadi bahasan hangat masyarakat Indonesia.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya ( PCNU Kota Surabaya), Muhibbin Zuhri mengimbau agar PC Ansor Surabaya dan Banser Kota Surabaya tidak gegabah dalam menyikapi konflik ini.
Muhibbin Zuhri menilai konflik yang terjadi di asrama mahasiswa Papua terlalu pelik sehingga membutuhkan pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan.
"Satu sisi memang ada potensi separatisme, di sisi lain menimbulkan sentimen negatif pada masyarakat Papua sendiri dan cenderung untuk membela mahasiswa Papua," ucap Muhibbin, Senin (19/8/2019).
(Besok, Kapolda Jatim Ajak Mahasiswa Papua di Surabaya Makan Malam di Rumah Dinas)
Untuk itu tindakan-tindakan yang gegabah ditakutkan akan menimbulkan potensi disintegrasi yang lain.
"Jadi jangan bertindak sendiri sendiri dan harus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan selanjutnya menunggu perintah dari organisasi," katanya.
Muhibbin juga mengingatkan bahwa tugas utama dari Banser dan Ansor adalah berada di garda terdepan untuk memperjuangkan misi Nahdlatul Ulama dan Ulama untuk mempertahankan NKRI.
"Sehingga hal-hal yang potensial mengarah pada disintegrasi dan separatisme itu harus dilawan apapun resikonya," pungkasnya.
(Kabar 43 Mahasiswa Papua Ditangkap Polisi Hoax, IKBP: Kami di Surabaya Damai, Tidak Ada Apa-apa)