Kisah Andreas Oktaviandi, Remaja Malang yang Tetap Tegar Tinggal di Ruang OSIS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andreas Oktaviandi Tampubolon diviralkan gurunya sendiri lantaran kisah hidupnya yang tak punya rumah dan kini terpaksa tinggal di Ruang OSIS

TRIBUNJATIM.COM, MALANG -  Andreas Oktaviandi Tampubolon menjadi sosok yang patut disoroti dari SMK Widyagama Kota Malang.

Pelajar kelas 1 SMK itu tetap menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan meski harus menumpang di ruang OSIS SMK Widyagama Kota Malang.

Kisah mengenai Andreas Oktaviandi pertama kali viral di jagat maya twitter setelah gurunya membagikan sebuah thread.

Dalam thread itu, sang guru mengungkap siswa 15 tahun itu terpaksa tidur di ruang OSIS sekolah lantaran ditinggal orang tuanya.

(Rosa Meldianti Diseruduk Kambing di Hutan, Jatuh Tersungkur sampai Teriak, Videonya Viral!)

Saat ditemui TribunJatim.com, pemuda yang akrab disapa Andre itu sedang memperbaiki satu unit PC milik sekolah yang rusak.

Ia memang mempunyai keahlian di bidang komputer dan jaringan. Bahkan secara mandiri, Andre membuka jasa service komputer yang dikelola bersama temannya.

"Belajarnya dari lihat kakak teman saya. Saya nirukan, ternyata bisa," ujar Andre, Sabtu (7/9/2019).

Dulunya, Andre tinggal di Desa Wendit, Kabupaten Malang dengan cara mengontrak rumah bersama orang tua.

Namun sejak pertengahan SMP kelas 3, ia ditinggal karena si orang tua terlibat masalah keuangan.

Ketika masa kontrakan rumah habis, Andre mengatakan itu adalah masalah tersulit yang pernah dihadapinya.

Ia kemudian mmengontak teman-temannya agar mendapat pertolongan.

"Ada teman yang menawari saya kerja membantu kakaknya yang punya usaha di bidang komputer. Saya tinggal di sana dua bulan," cerita dia.

(VIRAL Pria di Wonogiri Didenda Rp 20 Juta Gara-gara Kencani Istri Orang, Ini Fakta di Baliknya!)

Andre kemudian memutuskan untuk meninggalkan rumah temannya itu karena tidak enak terlalu lama menumpang.

Beruntung, guru di SMK Widyagama membolehkan ruang OSIS dipakai untuk tidur.

Ruang OSIS tempat tidur Andre cukup luas. Ia tidur di sebuah matras. Baju miliknya, disimpan di dalam sebuah laci besar. Sementara buku-buku, ditata di meja.

Sehari-hari Andre menjalani aktivitasnya secara normal seperti kebanyakan pelajar lain.

Pagi hari, dia mandi kemudian sarapan dengan makanan seadanya. Hari-hari di sekolah, dia lalui seperti biasa.

"Nggak ada kesulitan. Sama saja seperti yang lain," ucapnya.

Andre membeli makanan menggunakan uang pribadinya yang diperoleh dari jasa service. Kadang, dia mendapat kiriman makanan dari teman maupun gurunya.

"Teman-teman dan guru sangat baik. Saya bersyukur sekali," kata Andre.

Untuk mengisi waktu luang, Andre membaca buku dan bermain game. Buku yang gemar dibaca adalah novel dan komik.

Salah satu buku yang telah ia selesaikan adalah Magic Library karya Jostein Gaarder, penulis novel filsafat Dunia Sophie.

(Guru SMK di Malang Galau Siswanya Tak Punya Tempat Tinggal, Cuitannya Langsung Viral di Twitter)

Dikenal sebagai pribadi yang tegar

Adinda Restika Putri mengatakan Andre adalah sosok pribadi yang tegar dan tidak mau meyerah.

Kendati menghadapi masalah yang sulit, ia tidak pernah melihat Andre mengeluh.

"Baik anaknya. Tidak mengeluh dan tegar," ujar Adinda.

Adinda adalah teman Andre yang memberi tahu jika temannya itu tidak mempunyai tempat tinggal.

"Waktu Andre keluar dari rumah teman, saya chat ke temen-temen, siapa yang bersedia menampung. Tapi tidak ada yang jawab. Akhirnya saya beritahukan ke guru, akhirnya boleh tinggal di sini," katanya.

Adinda dan teman-teman sekelas Andre bergantian mengirimkan makanan ke ruang OSIS.

Kadang, mereka juga menjemput Andre untuk diajak main bersama.

Hingga saat ini, Andre mengaku masih menjalin komunikasi dengan orang tuanya. Jika lulus nanti, ia berharap mendapat beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan.

"Kalau dapat beasiswa saya mau ambil. Kalau tidak, mungkin langsung kerja saja," ujarnya.

(Guru SMK di Malang Galau Siswanya Tak Punya Tempat Tinggal, Cuitannya Langsung Viral di Twitter)

Berita Terkini