Cerita di Balik Kemarahan Wali Kota Risma ke Dua Kelompok Remaja yang akan Tawuran, Tangisan Pecah

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat mengumpulkan dua kelompok remaja yang diduga akan melakukan tawuran, Kamis (10/10/2019).

Cerita di Balik Kemarahan Wali Kota Risma ke Dua Kelompok Remaja yang akan Tawuran, Tangisan Pecah

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah besar saat mengumpulkan dua kelompok remaja yang akan tawuran di Surabaya, Kamis (10/10/2019).

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan kasus kenakalan remaja di Kota Pahlawan.

Tri Rismaharini mengumpulkan dua geng remaja di Surabaya yang selama ini diketahui sering terlibat gesekan.

Menurut informasi, kedua geng tersebut diduga akan terlibat tawuran.

Namun upaya tersebut digagalkan oleh pihak Polrestabes Surabaya.

Perkuat Damkar, Pemkot Surabaya Berencana Tambah Armada Motor Pemadam, Risma: Pakai Motor Trail

Sehingga Tri Rismaharini turun tangan, dengan cara mengumpulkan mereka, beserta memanggil orang tua mereka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Tri Rismaharini tampak menasihati puluhan remaja yang diduga akan terlibat tawuran tersebut.

Sesekali Tri Rismaharini tampak marah layaknya ibu kepada anaknya.

"Orang tua susah-susah biayai kalian, kalian malah tawuran," kata Tri Rismaharini dengan intonasi keras.

"Pernahkah kalian berpikir betapa sedihnya orang tua kalian saat kalian tertangkap polisi bawa senjata kemudian di penjara?" kata Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini berulang kali mengingatkan puluhan remaja berusia belasan tahun itu agar mengingat perjuangan orang tuanya.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mengingatkan masa depan mereka yang masih panjang.

Kata Tri Rismaharini, masa depan mereka akan menentukan nama baik orang tua.

"Orang tua kalian mendoakan kalian, mudah-mudahan kalian dapat menjaga nama baik keluarga," lanjut Tri Rismaharini.

Lalu, Tri Rismaharini menyuruh puluhan remaja itu untuk meminta maaf kepada orang tua mereka masing-masing.

"Cium kakinya ibu kalian," ujar Tri Rismaharini.

Sontak suasana haru pun pecah, isak tangis antara anak dan orang tuanya menghiasi ruangan di lantai 2 Mall Pelayanan Publik Siola di Surabaya.

Puluhan remaja itu pun berjanji kepada Tri Rismaharini untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

"Saya menyesal bu," kata seorang remaja.

Berikut videonya:

Wali Kota Risma : Ada Otak di Balik Pertikaian

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menduga ada otak di balik pertikaian dua kelompok remaja di Surabaya.

Dugaan itu muncul, sebab, saat Risma menginterogasi kedua kelompok itu, rata-rata mengaku tak tahu penyebab permusuhan dua kelompok tersebut.

"Sebetulnya hampir 95 persen gak ngerti," kata Risma, Kamis (10/10/2019).

Risma menduga, ada pihak yang sengaja memanfaatkan kepolosan puluhan remaja belasan tahun sehingga pertikaian tersebut muncul.

"Tapi mereka udah tertangkap dua orang katanya, nanti akan ditindaklanjuti," lanjut Risma.

Pada saat mengumpulkan puluhan remaja dari dua kelompok tersebut. Risma sempat mengingatkan, supaya mereka tak perlu takut ketika diberi ancaman untuk ikut tawuran.

Sebab, kata Risma, akan banyak petugas yang melindungi apabila remaja polos tersebut diancam.

"Jangan takut, Kepolisian akan mendeteksi," sambung Risma.

Berdasarkan informasi, munculnya hal-hal yang memantik emosi kedua kelompok tersebut banyak dilakukan di media sosial.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak marah besar kala mengumpulkan kedua kelompok remaja yang diduga akan melakukan tawuran, Kamis (10/10/2019).

Kedua kelompok tersebut, diketahui memang sering terjadi gesekan.

Bahkan, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu beberapa waktu lalu pernah mengumpulkan anggota mereka di Kediaman Wali Kota.

Tak ayal, pada saat dikumpulkan untuk kesekian kali, Risma tampak marah.

"Pernahkah kalian berpikir betapa sedihnya orang tua kalian saat kalian tertangkap polisi bawa senjata kemudian di penjara," kata Risma.

Berita Terkini