Reaksi PWNU Jatim Soal Sukmawati Bandingkan Soekarno & Nabi Muhammad, Sampai Sebut Akal Sehat

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi PWNU Jatim Soal Sukmawati Bandingkan Soekarno & Nabi Muhammad, Sampai Sebut Akal Sehat

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno memancing reaksi masyarakat.

Tidak terkecuali reaksi PWNU Jawa Timur.

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, menanggapi kontroversi pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

Menurut KH Marzuki Mustamar, tidak seharusnya Sukmawati Soekarnoputri membandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

"Yang jelas kalau orang itu berakal sehat tidak perlu membandingkan Bung Karno dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kanjeng nabi levelnya dunia bahkan akhirat," ucap KH Marzuki Mustamar, Sabtu (16/11/2019) malam.

Dipaksa Soeharto Keluar Istana, Soekarno Tinggalkan Banyak Barang Berharga, Hanya 1 yang Digenggam

Selain itu, KH Marzuki Mustamar juga menilai, Nabi Muhammad SAW berperan tidak hanya di dunia, tapi juga di alam akhirat kelak dengan memberikan syafaat.

"Mungkin ada yang berperan kepada RT, kepada kabupaten, atau kepada negara, itupun mungkin sebatas dunia, tidak sampai akhirat memberi syafaat sampai masuk surga. Kanjeng Nabi jauh dari itu," lanjutnya.

Namun Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, itu menilai, masyarakat terutama warga Nahdliyyin sudah paham hal tersebut dan tidak akan terprovokasi dengan pernyataan Sukmawati Soekarnoputri.

"Wong yang ngomong itu kan tidak ikut berjuang juga, jadi tidak usah banyak berkomentar," lanjutnya.

Seperti diketahui, Sukmawati Soekarnoputri membandingkan Soekarno dengan Muhammad SAW pada saat mengisi acara diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ yang berlangsung di Ballroom – The Tribata Jalan Dharmawangsa III No 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

Saat itu, Sukmawati Soekarnoputri mempertanyakan peran Nabi Muhammad SAW dalam merebut kemerdekaan Indonesia dibandingkan Soekarno.

Sebelumnya, sebuah puisi Sukmawati Soekarnoputri juga pernah membuat geger masyarakat Indonesia.

Hal itu setelah ia membacakan sebuah puisi yang dinilai kontroversial dan melecehkan Islam.

Puisi karyanya tersebut ia bacakan dalam pagelaran peragaan busana Anne Avantie pada Kamis, (29/3/2018) lalu.

Dalam puisinya, Sukmawati dianggap menyinggung perihal syariat Islam, cadar, dan suara azan.

Setelah membuat geger, Sukmawati Soekarnoputri akhirnya angkat bicara.

Sukmawati Soekarnoputri menggelar konferensi pers pada Rabu (4/4/2018) di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat.

Dilansir dari Tribunneews.com dan TribunStyle, berikut beberapa hal menarik dari klarifikasi Sukmawati.

1. Meneriakkan kata Merdeka

Rupanya, ada yang menarik dari konferensi pers yang digelar oleh Sukmawati.

Adik dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini pun memulai keterangan persnya dengan meneriakkan kata merdeka.

Begitupun ketika usai memberikan keterangan pers, Sukmawati juga meneriakan kata 'merdeka'.

2. Mata berkaca-kaca

Sukmawati mengungkapkan permohonan maaf atas puisinya yang menjadi viral tersebut.

Dengan mata yang berkaca-kaca serta suara lirih, Sukmawati mengucapkan permohonan maafnya.

"Dari lubuk hati paling dalam saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semua elemen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dengan puisi tersebut,” ucapnya dikutip dari Tribunnews.com.

Selain itu, sukmawati menyatakan bahwa dirinya sadar puisi ciptannya berjudul "Ibu Indonesia" telah mematik kontroversi bagi umat Islam.

3. Penjelasan Sukmawati

Sukmawati menegaskan bahwa karya “Ibu Indonesia” semata-mata adalah pandangan pribadi dirinya sebagai seniman dan budayawati yang dituangkan dalam sebuah karya sastra.

Selain itu, Sukmawati juga mengatakan bangga dengan agam Islam yang dianutnya.

Menurut pengakuannya, tak ada niatan untuk menghina Islam melalui puisinya tersebut.

4. Berlangsung selama lima menit

Konferensi pers yang digelar oleh Sukmawati tidakklah lama.

Konferensi pers tersebut digelar kurang lebih lima menit.

Tidak ada tanya jawab untuk media terkait pernyataan pers tersebut.

Dianggap Tak Etis

Cendekiawan Muda Nahdatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi turut bicara soal pidato Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dan Presiden Pertama RI Soekarno.

Gus Mis, sapaan akrabnya, mengatakan tindakan Sukmawati itu tidak terpuji karena seorang pengikut tidak akan pernah bisa dipadankan dengan Nabi.

"Sebab itu tak elok dan tidak etis membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW. Tak mungkin pengikut bisa dipadankan dengan Nabi," kata Gus Mis saat dihubungi wartawan tribunnews.com, Minggu (17/11/2019).

Gus Mis menjelaskan, selama di Ende, Bung Karno banyak belajar Islam dan menyelami api Islam melalu al-Quran dan Hadis Nabi.

Presiden Pertama RI itu kemudian menjadikan saripati ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai acuan untuk melawan kezaliman dan penjajahan di Indonesia.

Selain itu apa yang dipelajari Soekarno dari Nabi Muhammad yang revolusioner juga berguna untuk mencerdaskan dan mencerahkan hati umat manusia.

"Bung Karno justru mempelajari api Islam dari saripati ajaran Nabi Muhammad SAW, ajaran yang revolusioner dan berkemajuan untuk melawan kezaliman dan penjajahan, mencerdaskan dan mencerahkan hati umat manusia," ujar Gus Mis.

Berita Terkini